Kisah Hidup Pele: Masa Sulit, jadi Legenda Sepak Bola Brasil, dan Ketegaran Melawan Kanker
INDOSPORT.COM – Legenda sepak bola Brasil, Edson Arantes do Nascimento atau Pele, meninggal dunia di rumah sakit Albert Einstein, di usia 82 pada Jumat (30/12/22) dini hari WIB.
Pele memang sudah menjalani serangkaian perawatan intensif sejak divonis mengalami kanker usus pada 2021 lalu. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi dunia olahraga, terkhusus sepak bola.
Karena sepanjang hidupnya, Pele dikenal sebagai salah satu pesepak bola terbaik sepanjang masa dengan serangkaian rekor fantastis yang ditorehkan.
Mari lebih dalam mengenal Pele, dari perjuangannya melawan kemiskinan, jadi legenda sepak bola, masalah keluarga, hingga kematiannya yang meninggalkan duka.
1. Bangkit dari Kemiskinan dan Berjuang Menjadi Pesepak Bola
Masih ingat betul ketika kisah hidup Edson Arantes do Nascimento atau Pele diabadikan dalam sebuah film berjudul Pele: Birth of Legend.
Dalam film 2016 yang disutradarai oleh Jeff dan Michael Zimbalist tersebut, menggambarkan persis kehidupan Pele di dunia nyata. Pele lahir dari keluarga yang miskin di lingkungan kumuh.
Saking miskinnya, sebagai sulung dari dua bersaudara, Pele ikut membantu orang tuanya, Joao Ramos do Nascimento dan Celeste Arantes untuk mencari uang. Situasi itu dilakukan Pele dengan seteguh hati.
Pada sisi lain, dengan keterbatasan yang ada, Pele menjadikan sepak bola sebagai hobi dan penghiburan atas dirinya. Apalagi sang ayah mendukungnya sebagai pelatih.
Melansir Football History, titik balik perjalanan Pele bermula saat berusia 15 tahun, dia bertemu seorang pemandu bakat Santos FC, yang merekomendasikannya masuk klub tersebut setelah dia lama ada di Bauru Brasil.
Memperkuat Santos FC pada 1956, Pele terus berlatih keras demi meraih impiannya menjadi pemain sepak bola internasional, dan tentunya untuk membantu ekonomi keluarga.
1. Terjang Kemiskinan dengan Sepak Bola
Memperkuat Santos FC, Pele kemudian mencetak gol dalam pertandingan debutnya pada 7 September 1956 melawan Corinthians de Santo Andre. Saat itu timnya menang besar 7-1.
Pada musim 1957, Pele kemudian mendapatkan posisi starter di tim utama pada usia 16 tahun. Tak tanggung-tanggung, Pele bahkan menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Brasil.
Penampilan impresifnya tersebut membuat Pele dipanggil ke tim nasional sepak bola Brasil untuk agenda Piala Dunia 1958 di Swedia.
Saat usianya masih 17 tahun, siapa sangka Pele bisa membantu mengantarkan Brasil memenangkan Piala Dunia 1958 di Stadion Rasunda di Solna, Swedia.
Brasil mengalahkan tuan rumah Swedia dengan skor 5-2 untuk memenangkan trofi Piala Dunia pertama, di mana saat itu Pele total mencetak dua gol.
Masih melansir Football History, pada titik ini, Pele telah menjadi salah satu pahlawan di Brasil yang memenangkan Piala Dunia untuk negara tersebut. Kehidupan ekonominya dan keluarga pun ikut membaik dan terpandang.
Pele total tampil pada Piala Dunia 1958, 1962, 1966, dan 1970 dan telah mengantarkan Brasil juara di Piala Dunia 1958, 1962, dan 1970. Hanya di Piala Dunia 1966,Pele gagal antarkan Brasil lolos dan fase grup.
Sementara secara keseluruhan kariernya bersama Brasil, Pele memainkan 114 pertandingan dengan mencetak 95 tol, termasuk 77 dalam pertandingan resmi.
Pada sisi lain, Pele kemudian mengakhiri kontrak dengan klub Santos pada 1 Oktober 1977 dan bergabung dengan New York Santos pada tahun 1975.
Pele pensiun pada 1 Oktober 1977. Serangkaian gelar penghormatan pun diberikan, termasuk Pemerintah Brasil yang membuat museum atas kiprah Pele yang mengangkat prestasi sepak bola Brasil.
2. Luka yang Menghampiri Pele
2. Luka yang Datang
Pele mengalami masa sulit dalam kehidupan pribadinya usai pensiun. Terutama ketika putranya, Edinho Cholbi do Nascimento, dijatuhi hukuman penjara 33 selama 33 tahun.
Mantan pemain professional untuk klub lama sang ayah, Pele, di Santos, di penjara usai terbukti melakukan kejahatan pencucian uang dan penyalahgunaan narkotika dan obat bius.
Edinho adalah anak ketiga Pele dari pernikahan pertamanya. Selama anaknya di penjara, Pele beberapa kali menjenguk sang putra.
Sampai akhirnya, melansir beberapa pemberitaan, Edinho kemudian mendapatkan pengurangan tahanan hingga 12 tahun 11 bulan.
Alhasil Edinho disebut menjalani sisa vonisnya di rumah dengan serangkaian kewajiban seperti wajib lapor sebulan sekali, menjalankan pekerjaan,dan lain-lain.
3. Berjuang Melawan Penyakit Mematikan
Selain masalah keluarganya menerpa, legenda sepak bola Brasil, Pele memiliki riwayat penyakit serius. PAda 2015, dia pernah dirawat karena pembesaran prostat.
Pele kemudian menjalani perawatan cuci darah pada 2018 karena ada masalah dengan fungsi hati. Pada 2019, legenda timnas Brasil itu dirawat karena infeksi saluran kemih.
Memiliki riwayat jantung serta ginjal, Pele kemudian melakukan operasi pengangkatan tumor dari usus besar pada September 2021.
Pele dirawat di rumah sakit secara intensif sejak Desember 2022 di rumah sakit Albert Einstein usai tumornya berkembang.
Dengan perjuangan luar biasa, Pele kemudian wafat karena fungsi sejumlah organ akibat komplikasi kanker usus besar di rumah sakit pada Jumat (30/12/22) dini hari WIB.
Demikian kisah hidup Pele atau Edson Arantes do Nascimento, dari perjuangannya merintis karier, jadi legenda sepak bola Brasil, hingga perjuangannya memerangi penyakit yang kini merenggut nyawanya.