Liga 1: Pekerjaan Rumah Persis Solo Pada Awal Tahun, Benahi Sentuhan Akhir!
INDOSPORT.COM - Persis Solo akan fokus mempertajam penyelesaian akhir menatap putaran kedua Liga 1 Indonesia 2022-2023. Progres yang sudah dijalani Fernando Rodriguez dkk. dinilai sudah luar biasa.
Persis Solo mencatatkan 11 gol dalam enam laga sistem bubble Liga 1. Catatan itu terlihat cukup baik karena persentasenya mencapai 1,8 gol per pertandingan.
Namun, bila dilihat lagi, sembilan gol di antaranya tercipta hanya dalam dua laga saja. Persis menang besar atas Rans Nusantara FC 6-1 serta Persik Kediri 3-1.
Sementara dalam empat laga lain, Persis Solo hanya mencetak dua gol. Gol dicetak saat kalah dari Arema FC dan Persib Bandung dengan skor 1-2. Lalu, ketika menghadapi Persebaya Surabaya dan Barito Putera, mereka gagal mencetak gol.
Padahal, dalam dua laga itu Persis sangat mendominasi pertandingan. Dominasi dicatatkan lewat penguasaan bola serta peluang mencetak gol.
Maka, penyelesaian akhir menjadi salah satu hal penting yang menjadi fokus menatap putaran kedua. Laskar Sambernyawa akan memulai latihan bersama lagi pada Selasa (3/1/23) sore.
"Mungkin kami akan lebih kerja di sepertiga akhir karena memang di beberapa game problemnya ada pada penyelesaian akhir," kata asisten pelatih Persis Solo, Rasiman, Sabtu (31/12/22).
Namun, Rasiman juga tidak mau menghakimi timnya sendiri. Dia menilai progres yang dicatatkan Persis Solo sudah sangat luar biasa.
Ketika tongkat komando pelatih kepala beralih ke tangannya, Persis Solo berada di zona merah dengan minus lima gol. Saat ini, mereka sudah naik ke peringkat 12 dengan surplus dua gol.
"Di klasemen peringkat ke-10 ke bawah, hanya Persis Solo yang surplus dua gol. Lainnya minus semua. Jadi, kami harus ingat start dari mana, kapan start dan di mana waktu itu kami berada," tutur Rasiman.
1. Banyak Belajar
Rasiman menilai delapan poin pada enam laga sistem bubble Liga 1 tidak terlalu buruk. Bahkan, Persita Tangerang hanya mengoleksi tiga poin dan Persikabo 1973 hanya dapat empat poin.
"Enam game dapat delapan poin sudah lumayan, apalagi ada beberapa laga melawan tim peringkat atas, seperti Persib Bandung, Arema FC, dan Persebaya," jelas Rasiman.
Sepanjang sistem bubble, laga melawan Persib Bandung menjadi yang paling menyakitkan. Persis Solo kena comeback pada momen injury time lewat gol Ezra Walian.
Rasiman ikut kecewa atas kekalahan 1-2. Namun baginya, penting ketika tim bisa belajar dari pertandingan ke pertandingan, termasuk partai melawan Persib.
"Ya benar, sebenarnya melawan Persib kami bisa mengendalikan semuanya, tapi ya memang dalam proses tim berkembang seperti itu. Nanti seleksi alam saja. Pemain akan berkembang berdasarkan pengalaman," papar Rasiman.
Pada putaran kedua nanti, Rasiman menyebut tim pelatih Persis Solo sudah memiliki banyak opsi. Opsi itu muncul karena sepanjang sistem bubble, mereka menurunkan banyak pemain.
"Banyak yang mulai dari starting, terutama di gelandang, ada Shulton, Taufik dan Sutanto. Kami menjadi punya banyak data di setiap pemain," ungkapnya.
Liga 1 kabarnya akan dimulai pada 14 Januari mendatang. Artinya, Persis Solo memiliki waktu 11 hari untuk bersiap menuju laga perdana putaran kedua.