Badai Krisis Guncang Tottenham Hotspur di Liga Inggris, Sudah Kehabisan Bensin Conte?
INDOSPORT.COM - Kekalahan 0-2 saat melawan Aston Villa yang sedang berjuang di terhindar dari zona degradasi adalah pukulan telak bagi Tottenham Hotspur, dan kini menyebabkan krisis semakin dalam di kubu armada Antonio Conte hingga pekan ke -18 Liga Inggris.
Tottenham Hotspur menyerah 0-2 di tangan Aston Villa pada laga yang berlangsung di Tottenham Hotspur Stadium, Minggu (01/12/22). Pada pertandingan tersebut, Spurs kelimpungan menghadapi pertahanan Villa yang begitu dalam.
Aston Villa unggul terlebih dahulu melalui Emiliano Buendia pada lima menit awal babak kedua berjalan. Bahkan Villa menggandakan keunggulan melalui Douglas Luiz memanfaatkan umpan dari Buendia.
Meski banyak menguasai bola di lapangan, Tottenham kesulitan menerjemahkannya menjadi situasi-situasi berbahaya.
Harry Kane dkk tercatat cuma melepaskan enam tembakan dengan sepertiganya mengarah ke gawang, sementara Aston Villa memiliki 13 percobaan dan empat di antaranya on target berdasarkan catatan dari Whoscored.
Menghadapi Villa, Tottenham memang tengah mengalami krisis pemain. Rodrigo Bentancur mengalami cedera paha yang belum pasti kapan kembali merumput.
Sedangkan Richarlison mengalami masalah otot dan akan absen selama 4-6 minggu. Bentacur dan Richarlison mengalami cedera saat memperkuat negaranya di Piala Dunia 2022 lalu.
Ditambah Tottenham juga berpeluang kehilangan Dejan Kulusevski mengalami cedera ringan sebelum pertandingan melawan Villa dan harus digantikan oleh Bryan Gil.
Alhasil, Antonio Conte kehilangan pemain kreativitas di lini tengah dan terbukti Tottenham kesulitan mengembangkan permainan.
Dua gelandang tengah, Yves Bissouma dan Pierre-Emile Hojbjerg memang memiliki kemampuan dalam memutus serangan yang dibangun Aston Villa. Namun kehilangan Bentancur membuat aliran bola ke lini depan agak terhambat.
1. Kedalaman Skuad Tottenham Hotspur Bermasalah
Alhasil, 3 penyerang Tottenham yakni Harry Kane, Son Heung-min, dan Bryan Gil harus turun menjemput bola dan bermain melebar agar bisa membuka ruang.
Akan tetapi, kolaborasi Harry Kane, Son Heung-min, dan Bryan Gil kurang efektif dalam mengancam gawang Aston Villa.
Dalam banyak situasi, dua bek sayap Ben Davies atau Cristian Romero juga minim memberikan dukungan meski kekurangan personel di lini serang.
Mungkin Antonio Conte tengah pusing menyusul kekalahan atas Aston Villa. Bagaimana tidak, Tottenham sudah 10 pertandingan beruturut-turut kecolongan gol lebih dahulu di semua kompetisi, di mana mereka hanya bisa meraih kemenangan sebanyak tiga laga saja.
Conte merasa tidak memiliki cukup opsi pemain depan yang bisa menjadi pembeda di lapangan. Terlebih lagi dirinya juga mengeluhkan pemain depan miliknya yang kerap cedera.
"Kami harus tahu bahwa beginilah situasi kami. Kami harus berjuang di setiap laga demi satu poin atau tiga poin. Inilah yang terjadi, terlebih ketika Anda tanpa dua atau tiga pemain penting dan menghadapi kesulitan," ujarnya dikutip dari BBC.
"Kami punya karakter yang berbeda. Kami tak punya banyak pemain yang benar-benar bagus untuk menaklukkan penjagaan. Kami tak punya banyak pemain kreatif di tim. Pastinya hari ini sulit untuk menemukan celah di babak pertama," sambung mantan pelatih Timnas Italia tersebut.
Tentunya, Conte harus membenahi skuadnya terutama di lini pertahanan. Kurangnya konsentrasi membuat Tottenham kerap membuat kesalahan.
Contohnya dalam 2 laga terakhir melawan Brentford dan Aston Villa, kiper Fraser Forster dan Lloris tampil kurang baik dalam situasi lawan membuka skor.
Tottenham sebenarnya tampil bagus pada start awal Liga Inggris musim 2022/2023. Spurs sempat memimpin klasemen dan menjadi kandidat terkuat juara Liga Inggris.
2. Terancam Terlempar dari 4 Besar Liga Inggris
Namun penampilan Tottenham mulai menurun jelang Piala Dunia 2022 dan saat memasuki Boxing Day. Badai cedera yang diungkapkan Conte menjadi salah satu pemicunya.
Kekalahan mengecewakan dari Aston Villa pada pekan ke-18 Liga Inggris melukiskan prospek yang kurang cerah bagi Antonio Conte.
Musim kedua pelatih berusia 53 tahun itu di Inggris pernah berjalan sesuai skenario buruk saat masih menangani Chelsea.
Hasil pertandingan melawan Aston Villa membuat Tottenham Hotspur tertahan di peringkat kelima klasemen Liga Inggris dengan raihan 30 poin. Sedangkan Aston Villa berada di peringkat ke-12 dengan raihan 21 poin.
Hasil ini menjadi alarm yang lebih kuat buat Tottenham karena sebelumnya ditahan imbang Brentford. Peluang untuk finis empat besar bisa melayang jika mereka tak segera berbenah.
Dalam pernyataannya baru-baru ini, Antonio Conte berulang kali menegaskan bahwa mempertahankan posisi empat besar musim lalu akan jauh lebih sulit karena persaingan antar tim unggulan semakin meningkat.
"Saya mau jujur, saya ingin bersikap dengan sangat jelas. Saya sudah mengatakan ini ke klub, saya sudah menyatakan pandangan saya. Para suporter layak mendapatkan hasil terbaik. Mungkin bertahan di posisi lima adalah yang terbaik. Mungkin keenam, ketujuh, kelima, atau keempat adalah yang terbaik," keluh Conte.
Sementara itu, Antonio Conte belum memastikan masa depannya di Tottenham Hotspur. Kontrak Conte bersama Tottenham tersisa hingga Juni 2023 mendatang.