5 Pemain yang Dibawa Barcelona Saat Tengah Musim dan Beragam Nasibnya Kini
INDOSPORT.COM - Dari masa ke masa, raksasa Liga Spanyol (LaLiga), Barcelona, sudah memboyong banyak pemain di bursa transfer Januari alias tengah musim.
Tentu saja, dari seluruh rekrutan yang datang, tidak semuanya mencicipi kesuksesan saat berbalut seragam Blaugrana.
Apalagi, mendatangkan pemain baru di tengah musim sejatinya bukan langkah prioritas yang biasanya diambil oleh sebuah klub.
Kecuali sedang kepepet atau hal-hal mendesak lainnya, kegiatan transfer pemain biasanya lebih ramai terjadi saat musim panas.
Namun hal tersebut tidak lantas membuat klub-klub besar mengurungkan niatnya untuk membawa amunisi baru ke tim pada bulan Januari.
Jika harus mengingat ke belakang, Barcelona yang cukup jarang berbelanja di bursa transfer musim dingin, juga pernah mendatangkan nama-nama besar selama periode ini.
Kira-kira siapa saja ya dan seperti apa nasib mereka saat ini? Berikut redaksi berita INDOSPORT.COM telah merangkum nama-nama pemain tersebut.
Edgar Davids
Bergabung dengan Barcelona pada Januari 2004 saat klub Liga Spanyol tersebut terkapar di papan tengah klasemen.
Pada saat itu Frank Rijkaard yang menjabat sebagai juru taktik pun sedang berada di bawah tekanan atas penampilan buruk timnya.
Mereka bahkan bertengger di peringkat 12 klasemen setelah kalah tiga gol tanpa balas dari Racing Santander.
1. Selain Edgar Davids, Ada Yerry Mina dan Ibrahim Afellay
Beruntung, Barcelona berhasil bangkit hingga akhirnya mengakhiri musim 2003-2004 di peringkat dua klasemen akhir.
Kedatangan Edgar Davids sebagai pemain pinjaman dari Juventus kala itu pun disebut-sebut sebagai salah satu katalisator di balik kebangkitan Barcelona.
Edgar Davids mengakhir karier profesionalnya di level klub pada tahun 2014. Ia terakhir kali tercatat sebagai pemain di klub Liga Inggris, Barnet.
Belum lama ini, ia dipekerjakan sebagai asisten pelatih di Timnas Belanda yang diasuh oleh Ronald Koeman.
Yerry Mina
Meski menit bermainnya tidak terlalu banyak di Barcelona, Yerry Mina layak dinilai tinggi berkat penampilannya di Piala Dunia 2018.
Barcelona pun melepasnya ke Everton dengan harga yang lebih tinggi ketimbang angka yang mereka dapatkan saat membawanya dari Palmeiras.
Yerry Mina pun menjelma sebagai pemain pilar di lini belakang The Toffees, yang dibuktikan dengan keawetannya di klub Liga Inggris tersebut sampai detik ini.
Namun jika bicara soal trofi, Barcelona adalah tempat yang lebih baik. Di sana, walau sebentar, Yerry Mina berhasil menggondol gelar LaLiga Spanyol dan Copa del Rey.
Ibrahim Afellay
Pemain yang pernah meraih predikat muslim teladan di Belanda ini bergabung dengan Barcelona dari PSV Eindhoven pada Januari 2011.
Sayang, cedera menghambat kariernya kemudian, termasuk setelah kembali ke PSV pada 2019 lalu. Ia memutuskan pensiun pada 2021.
2. Philippe Coutinho dan Juan Pablo Sorin
Philippe Coutinho
Mungkin salah satu rekrutan bulan Januari yang paling populer dan kontroversial sepanjang sejarah Barcelona-Liverpool.
Kepindahan pemain berjuluk Little Magician ini sempat membuat suporter The Reds meradang. Bukan hanya itu, nilai transfernya yang selangit juga menjadi perbincangan besar.
Setelah mendarat di Barcelona, Philippe Coutinho berhasil meraih treble-winner dengan meraih gelar LaLiga, Piala Super Spanyol, dan Copa del Rey.
Meski begitu, ia kesulitan beradaptasi dengan fomasi 4-3-3 Barcelona dan berakhir dipinggirkan ke Bayern Munchen.
Bersama raksasa Liga Jerman ini, ia juga panen cukup banyak trofi termasuk Bundesliga dan bahkan Liga Champions.
Philppe Coutinho saat ini bermain untuk klub Liga Inggris, Aston Villa, setelah direkrut oleh Steven Gerrard saat legenda Liverpool tersebut masih menjabat sebagai manajer di sana.
Juan Pablo Sorin
Setelah mengalami masa-masa sulit di Lazio karena cedera, Juan Pablo Sorin mendarat ke Barcelona sebagai pemain pinjaman dari Cruzeiro pada 2003.
Ia mengisi slot pemain non-EU Barcelona bersama Juan Roman Riquelme dan Roberto Bonano.
Saat Barcelona sedang mengalami masa-masa kelam serta Louis van Gaal dipecat, Juan Pablo Sorin turut berjuang dan membantu finis di peringkat enam klasemen akhir 2002-2003.
Masa peminjamannya di Barcelona berakhir cepat dan ia pun kembali dipinjamkan, kali ini ke Paris Saint-Germain (PSG) sebelum hengkang secara permanen ke Villarreal.
Setelah pensiun sebagai pesepak bola, memilih tinggal di Brasil dan menjadi pandit di Negeri Samba tersebut.
Sumber: Planet Football