Manchester United yang Lebih Cair dan Tangguh Setelah Ditinggal Cristiano Ronaldo
INDOSPORT.COM - Performa Manchester United saat ini lebih stabil dan tangguh di Liga Inggris (Premier League) setelah ditinggal Cristiano Ronaldo.
Manchester United sukses melanjutkan tren positif mereka di pekan ke-19 Liga Inggris saat menjamu AFC Bournemouth di Stadion Old Trafford, Rabu (04/01/23) dinihari WIB.
Bermain di kandangnya sendiri, Manchester United menang dengan skor 3-0. Tuan rumah unggul lebih dahulu melalui gol Casemiro di menit ke-23.
Gelandang asal Brasil itu sukses mencocor crossing Christian Eriksen untuk membobol gawang kiper Mark Travers.
Manchester United kemudian menggandakan keunggulan menjadi 2-0 lewat aksi Luke Shaw menit ke-49.
Berawal dari sebuah build up serangan yang cantik, Shaw menuntaskan assist Garnacho menjadi gol.
Di penghujung babak kedua, giliran Marcus Rashford yang mencatatkan namanya di papan skor untuk memperbesar skor jadi 3-0.
Shaw melepaskan umpan lambung, bola dikonversi menjadi assist empuk oleh Bruno Fernandes dan dituntaskan menjadi gol oleh Rashford di menit ke-85. Skor 3-0 bertahan hingga laga usai.
Kemenangan ini membuat Manchester United memangkas jarak dengan peringkat ke-2 Manchester City menjadi hanya satu poin.
Setan Merah bertengger di tempat ke-4 dengan koleksi 35 poin, sedangkan Manchester City berada di peringkat ke-2 dengan 36 poin, dan Newcastle United di urutan ke-3 dengan 35 poin.
1. Manchester United Lebih Cari Tanpa Cristiano Ronaldo
Kepergian Cristiano Ronaldo dari Manchester United ternyata berdampak besar bagi performa mereka yang lebih cair dan nyata memperlihatkan kerja sama tim.
Saat masih ada Ronaldo, kebanyakan para pemain Manchester United selalu bergantung kepadanya.
Karena ia cendrung bermain sebagai striker murni di depan, mengingat usianya yang sudah tidak lagi muda sehingga tidak memiliki mobilitas serta kecepatan berlari seperti dulu lagi.
Dari segi ketajaman juga Ronaldo menurun drastis insting mencetak golnya. Sementara itu sesuatu yang berbeda ditawarkan oleh Marcus Rashford.
Sempat dibangku cadangkan beberapa kali oleh Erik ten Hag, kini Marcus Rashford jadi andalan di lini depan untuk jadi mesin gol.
Usai Piala Dunia 2022, ketajamannya sangat meningkat drastis, mulai dari penempatan, kecepatan hingga finishingnya yang tajam.
Dari empat pertandingan terakhir usai Piala Dunia 2022, Rashford selalu mencetak gol. Salah satu gol pentingnya terjadi saat melawan Wolves.
Saat itu ia membuat gol tunggal dan membawa Man United menang 1-0 atas Wolves.
Selain lini depan yang tajam, performa para pemain Manchester United juga lebih kolektif.
Hal itu bisa dilihati dari statistik gol dalam empat laga terakhir, dimana pencetak golnya sangat merata mulai dari bek hingga gelandang, Luke Shaw, Christian Eriksen hingga Casemiro.
Kini, Manchester United tengah fokus untuk terus memperbaiki performanya itu. Jika mampu mempertahankan, bukan tidak mungkin Setan Merah bisa menjadi ancaman bagi Arsenal dalam perburuan gelar Liga Inggris.
2. Penyebab Cristiano Ronaldo Ditendang
Di awal musim 2021-2022, Cristiano Ronaldo didatangkan oleh Manchester United dari Juventus dengan biaya 17 juta euro.
Kehadirannya sangat membantu mengangkat performa Manchester United khususnya di lini depan, yang tampil tumpul asuhan Ole Gunnar Solskjaer, Michael Carrick hingga Ralf Rangnick.
Namun sayangnya peran Ronaldo mulai tergeser seiring kedatangan pelatih permanen baru, Erik ten Hag.
Gaya permainan dan filosofi baru yang dibawa Erik ten Hag ternyata tidak cocok dengan Ronaldo, alhasil ia lebih banyak dibangku cadangan musim ini.
Keputusan itu membuat sang pemain geram dan akhirnya terlibat konflik. Puncak jelang Piala Dunia 2022, Ronaldo membongkar aib klub dan hubungannya dengan Erik ten Hag.
Ronaldo melakukan sesi wawancara eksklusif dengan jurnalis kenamaan Inggris, Piers Morgan dalam program Piers Morgan Uncensored.
Dalam kesempatan itu Ronaldo mengklaim ada banyak pihak di dalam yang menginginkan dia hengkang dari Manchester United.
Mengetahui hal itu, ia merasa dikhianati. Sebab sebelum memutuskan kembali ke Old Trafford pada musim panas 2021 lalu, dirinya nyaris bergabung dengan Manchester City.
"Saya merasa dikhianati. Saya merasa beberapa orang tidak menginginkan saya di Manchester United, tidak hanya tahun ini tetapi juga musim lalu," ujarnya dalam petikan wawancara di Piers Morgan Uncensored.
"Saya rasa fans harus tahu yang sebenarnya. Saya menginginkan yang terbaik untuk klub dan inilah mengapa saya datang ke Manchester United," kata Ronaldo.
"Tetapi Anda memiliki beberapa hal di dalam [manajemen] yang tidak membantu kami mencapai level tertinggi seperti Manchester City, Liverpool, dan bahkan sekarang Arsenal.
Ungkapan kekecewaan Cristiano Ronaldo yang merasa tak dihormati ini membuat banyak pihak kecewa. Pasalnya, sang pemain juga dinilai mempunyai perlakukan yang buruk kepada klub.
Alhasil pelatih Erik ten Hag marah besar dan melakukan rapat dengan manajemen untuk tidak membawa Ronaldo kembali ke tim, usai Piala Dunia 2022 digelar.
Benar saja, kontrak Cristiano Ronaldo diputus sepihak oleh Manchester United setelah Piala Dunia 2022.
Kini pemain berusia 37 tahun itu bergabung dengan klub Liga Arab Saudi, Al-Nassr dengan gratis tetapi memiliki kontrak yang sensasional.