Timnas Indonesia Takluk dari Vietnam, Shin Tae-yong Soroti Lagi Kualitas Lapangan

INDOSPORT.COM - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menilai kualitas lapangan yang buruk menjadi salah satu andil kekalahan timnya dari Vietnam di leg kedua semifinal Piala AFF 2022, Senin (09/01/23).

Timnas Indonesia memang harus mengakui keunggulan Vietnam di leg kedua babak semifinal Piala AFF 2022.

Bermain di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam, Timnas Indonesia takluk dengan skor 2-0. Di mana dua gol Vietnam dicetak oleh Nguyen Tien Linh masing-masing di menit ke-3 babak pertama dan menit ke-47 di babak kedua.

Menanggapi kekalahan ini, pelatih Timnas Indonesia tak menampik faktor dari kualitas lapangan di Stadion My Dinh.

bagi Shin Tae-yong, kualitas lapangan Stadion My Dinh berbanding jauh dengan kualitas lapangan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta sebagai lokasi berlangsungnya leg pertama.

"Vietnam sudah beradaptasi dengan lapangan stadion ini. Memang berbeda sekali lapangan di mana pada leg pertama saat bermain di Jakarta lapangan sempurna," ucap Shin Tae-yong dalam sesi konferensi pers selepas laga.

Bahkan Shin Tae-yong menilai gol pertama yang dicetak oleh Vietnam tak lepas dari buruknya kualitas lapangan. Sehingga membuat penjaga gawang Timnas Indonesia, Nadeo sulit membaca timing pantulan bola.

"Gol pertama pun kiper kami (Nadeo Argawinata) kesulitan mengambil timing dengan baik. Secara keseluruhan kita belum beradaptasi dengan lapangan yg dipakai hari ini," jelas Shin Tae-yong.

1. Lebih Buruk dari SEA Games 2021 Lalu

Bahkan Shin Tae-yong menilai kualitas lapangan Stadion My Dihn menurun ketimbang saat ajang SEA Games bulan Mei 2022 lalu.

"Bagaimana kita melihat stadium di sini terakhir kami bermain di sini saat SEA Games. Dan itu lebih baik dibanding hari ini."

"Saya pikir itu menjadi salah satu alasan kita tidak bermain lebih baik hari ini," tukas pelatih asal Korea Selatan ini.

Memang dengan hasil ini membuat mimpi Timnas Indonesia untuk meraih gelar juara Piala AFF untuk pertama kalinya kembali sirna.

Torehan terbaik Timnas Indonesia di ajang dua tahunan bergengsi se Asia Tenggara ini hanyanya menjadi runner up sebanyak enam kali.