Bukan Cuma Liga 1, Ini 5 Kompetisi Sepak Bola Tertinggi yang Bergulir Tanpa Degradasi
INDOSPORT.COM - Ternyata tidak hanya Liga 1 2022-2023 kompetisi sepak bola kasta tertinggi yang bergulir tanpa degradasi.
Keputusan mengejutkan diambil PSSI jelang putaran kedua Liga 1 22/23 bergulir, di mana kasta teratas sepak bola Indonesia musim ini dipastikan tanpa ada sistem degradasi atau turun kasta.
Melansir dari hasil Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada Kamis (14/01/23) lalu, disebutkan bahwa kompetisi Liga 1 akan terus berjalan hingga selesai musim ini.
Namun kompetisi tersebut bakal berjalan tanpa ada degradasi. Hal ini karena penyesuaian dari kompetisi Liga 2 yang resmi dihentikan PSSI.
Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menyampaikan bahwa keputusan pahit tersebut diambil berdasarkan berbagai faktor.
Faktor pertama yakni adanya permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 yang menginginkan kompetisi tidak dilanjutkan.
Hal ini terjadi karena tak ada kesesuaian konsep pelaksanaan lanjutan kompetisi antara klub dan operator serta pelaksanaan atau kelanjutan Liga 2 sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 2023 (20 Mei).
Lalu adanya rekomendasi dari tim transformasi sepak bola Indonesia seusai Tragedi Kanjuruhan terkait sarana dan prasarana yang belum memenuhi syarat.
Selanjutnya Perpol No. 10 Tahun 2022 mengamanatkan proses perizinan yang baru dengan memperhatikan periode waktu pemberitahuan, pengajuan rekomendasi dan izin, hingga bantuan pengamanan.
Rapat Exco PSSI juga memutuskan dan memerintahkan kepada PT LIB untuk memfasilitasi pembentukan operator pelaksanaan musim baru Liga 2.
Meski tanpa degradasi, tetapi para tim Liga 1 masih harus bersaing di tangga juara serta memperebutkan tiket untuk tampil di kompetisi AFC.
Hanya saja, dengan diterapkannya sistem tanpa degradasi di Liga 1, berpotensi menciptakan persaingan yang tidak sehat, terutama di papan bawah.
Saat ini ada tiga klub yang menempati zona degrdasi dan berpotensi terjun ke Liga 2. Dengan keputusan tanpa degradasi, tentu saja mereka bisa dibilang diuntungkan karena tidak turun kasta musim depan. Klub mana saja?
1. Major League Soccer (MLS)
Pertama ada Major League Soccer (MLS). Sejak pertama kali digulirkan pada 1996, kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Amerika Serikat itu tidak mengenal istilah promosi dan degradasi.
Mulanya hanya ada 10 tim yang ikut berkompetisi. Tetapi seiring berkembangnya sepak bola di negeri Paman Sam, operator MLS melakukan penambahan klub peserta.
Dari 10 menjadi 24 tim dan akan terus ditambah menjadi 30 tim pada 2025 mendatang.
MLS tidak mengenal degradasi, sehingga klub yang menempati posisi paling bawah dalam klasemen akhir musim tidak akan terlempar ke divisi yang lebih rendah.
Artinya jika ada klub baru yang ingin tampil di MLS tidak perlu berkompetisi dari bawah, mereka bisa langsung berkompetisi di kasta tertinggi dengan membayar 100 juta dollar AS.
Bisnis dan hiburan menjadi kiblat digulirkannya MLS, sehingga tidak ada promosi dan degradasi.
Singapore Premier League
Singapore Premier League (SPL) menjadi satu-satunya liga di Asia Tenggara yang tidak memiliki promosi-degradasi.
Mereka juga satu-satunya kompetisi yang mengizinkan partisipasi klub asing.
Itu wajar karena Singapura negara kecil yang menggelar liga dengan 8 peserta. Rinciannya, 6 klub lokal, 1 klub asing, dan 1 timnas junior.
Indian Superleague
India dengan Indian Super League (ISL) tak menggunakan sistem promosi dan degradasi dalam kompetisinya.
Musim pertama ISL bergulir pada 2014 dengan diikuti hanya delapan tim. Selama tiga musim, kompetisi ini sempat tak diakui oleh AFC.
Baru pada musim 2017-2018, ISL mendapat pengakuan dari AFC dengan peserta sebanyak 10 tim.
Indian Super League tidak menerapkan promosi degradasi melainkan memilih untuk mengembangkan liga melalui ekspansi, mirip dengan MLS di AS.
2. Philippine Football League
Filipina mempunyai kompetisi sepak bola kasta tertinggi dengan hanya diikuti oleh 6 peserta yang mulai bergulir pada 2017 lalu. Dikitnya peserta membuat operator tidak akan melakukan degradasi dan promosi.
Uniknya, kompetisi ini menggantikan United Football League (UFL) yang dibubarkan pada 2016 dan menggunakan sistem promosi-degradasi dengan Division 1 dan Division 2.
Tetapi, ada rencana untuk kembali ke sistem lama membuat divisi kedua saat liga berkembang, dengan sistem promosi dan degradasi yang akan diberlakukan.
Australian League (A-League)
Dengan jumlah peserta yang hanya mencapai 12 tim saat ini, A-League yang berjalan di bawah pengawasan Football Federation Australia (FFA) dijalankan dengan sistem setengah kompetisi yang terbagi menjadi dua babak yakni, Regular Season dan Finals Series.
Setiap kesebelasan berhadapan dengan lawannya sebanyak tiga kali dalam satu musim.
Tim dengan perolehan poin terbanyak di Regular Season berhak menyandang status Premier (juara Regular Season) dan mendapat tiket ke Liga Champions Asia.
Setelah itu, enam tim teratas di klasemen Regular Season, berhak melaju ke Finals Series yang berlangsung selama tiga pekan dan menggunakan sistem gugur hingga babak grand final.