Profil Fary Djemy Francis, Calon Ketum PSSI yang Pernah Janjikan Kedatangan Sven Goran Erikssen
INDOSPORT.COM - Fary Djemy Francis resmi terdaftar sebagai salah satu dari lima calon ketua umum PSSI periode 2023-2027.
Ia akan bersaing degan Doni Setiabudi, Arif Putra Wicaksono, Erick Thohir, dan mantan ketum PSSI medio 2015 yakni La Nyalla Mattaliti.
Namanya mungkin masih terdengar asing bagi pencinta sepak bola Indonesia tetapi sebenarnya Fary sudah berkecimpung cukup lama di pemerintahan dan sepak bola akar rumput Tanah Air.
Lahir di Watampone, Sulawesi Selatan, 51 tahun yang lalu, Fary adalah seorang penikmat olahraga 11 lawan 11. Ia mendukung Juventus sebagai kesebelasan favorit.
Bahkan Fary sempat bertindak sebagai pembina kelompok suporter I Bianconeri di Kupang, Nusa Tenggara Timur, di mana ia berdomisili.
Di sela-sela kesibukannya sebagai politisi Partai Gerindra yang membawanya ke kursi DPR RI periode 2014-2019, Fary Djemy Francis pun tetap punya waktu untuk berkecimpung dalam sepak bola.
Tidak cuma bergabung dengan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI kota Kupang saja di 2009, ayah tiga anak tersebut juga rajing menggelar kompetisi amatir dan mendirikan akademi.
Liga Desa Nasional Kementerian Desa pada 2015 silam adalah salah satu ajang yang diinisiasinya. Pada tahun yang sama Fary pun turut dalam pembentuakn SSB Bintang Timur Atambua NTT.
Setahun berselang giliran festival sepak bola usia dini untuk daerah perbatasan Indonesia dan Timor Leste di NTT. Kompetisi tersebut dapat diikuti oleh tim kategori U-8 hingga U-16.
Agenda tersebut turut diramaikan dengan partai persahabatan antara legenda timnas Indonesia, legenda timnas Timor Leste, juga NTT All-Star.
1. Bermotto Sepak Bola itu Cinta
2016 juga menjadi tahun di mana Fary Djemi Francis mulai masuk dalam kepengurusan PSSI pusat. Jabatan yang dipegangnya saat itu adalah ketua Departemen Sport Intelegent untuk periode 2016-2020.
Meski demikian kesibukan Fary tidak berkurang dan bahkan semakin padat. Selain menjadi ketua Panja Keselamatan Transportasi dan Penerbangan DPR RI 2014-2019, jabatan manajer timnas pelajar Kemenpora U-16 (2017-2019) dan inisiator Danone National CUp U-12 wilayah NTT (2018).
Alasan kenapa Fary bisa begitu terikat pada sepak bola adalah rasa cintanya yang memang sangat besar pada olahraga tersebut.
Baginya permainan kulit bundar tidak cuma sarana penguat jasmani tetapi juga alat silaturahmi yang mempererat tali persaudaraan.
"Sepak bola adalah kisah cinta yang tidak akan pernah berakhir. Sepak bola dapat merangkai persaudaraan, mempertautkan rasa, dan membingkai hati," ujar Fary Djemy Francis dikutip dari Antara.
Kini sekitar sewindu setelah bergabung dengan PSSI, ia punya ambisi untuk menjadi ketua umum federasi sepak bola Indonesia tersebut.
Ini adalah kali kedua baginya untuk maju dalam bursa pemilihan ketum usai juga sempat mengajukan diri untuk periode 2019-2023.
"Sepak bola itu Cinta" adalah tagline yang Fary junjung dalam kampanyenya untuk menjadi suksesor Mochamad Iriawan.
Patut ditunggu terobosan apa yang akan akan Fary galakkan apabila terpilih sebagai ketum anyar PSSI nanti.
2. Sempat Idamkan Eriksson ke Timnas Indonesia
Di periode 2019-2023, Fary Djemy Francis pernah menjanjikan sejumlah program yang jadi andalannya.
Salah satunya adalah "Rumah PSSI", kantor kepengurusan federasi yang nantinya akan berfungsi juga sebagai fasilitas latihan, asrama, pusat kebugaran, dan stadion mini.
Tidak ketinggalan, pelatih bertaraf internasional juga ia janjikan untuk menangani timnas Indonesia.
Nama Sven-Goran Eriksson jadi pilihan Fary mengingat koneksinya dengan sepak bola Indonesia di era proyek Primavera.
Eriksson yang berpaspor Swedia adalah sosok juru taktik yang disegani dengan segudang pengalaman level elite. Selain menukangi Inggris di Piala Dunia 2002, ia pun sempat menangani negara lain seperti Meksiko, Pantai Gading.
Sejumlah klub top Eropa juga pernah Eriksson pegang di antaranya adalah Benfica, AS Rma, Fiorentina, Lazio, Manchester City, dan Leicester City.
Asia tidak akan jadi lahan yang asing untuk digarapinya mengingat Eriksson juga sempat membersamai BEC Tero Sasana (Thailand), Ghuangzhou RF, Shanghai SIPG (China), hingga timnas Filipina.
Maka dari itu Fary akan jadi salah satu kandidat ketum PSSI yang akan sangat dinantikan kebijakannya apabila terpilih.
Namun jalannya untuk menuju kursi PSSI 1 jelas tidak mudah. Erick Thohir yang berbekal pengalaman menjadi presiden sejumlah klub di berbagai belahan dunia serta La Nyalla Mattalitti dengan pengetahuannya yang mendalam soal PSSI akan jadi 'lawan' berat.
Sepak bola tanah air khususnya PSSI dan Timnas Indonesia butuh nakhoda yang kompeten dan apakah Fary Djemy Francis adalah sosok yang tepat?.