Buka Kans Liga 1 Pakai VAR, Erick Thohir: Wasit Juga Manusia
INDOSPORT.COM - Bakal calon ketua umum PSSI, Erick Thohir, menilai sepak bola Indonesia (Liga 1) harus dipadukan dengan teknologi, termasuk Video Assistant Referee (VAR). Wasit tak bisa terus-terusan jadi pihak yang disalahkan.
Sepak bola yang bersih menjadi misi Erick Thohir ketika terpilih menjadi ketua umum PSSI. Hal tersebut menjadi pondasi untuk adanya reformasi sepak bola Tanah Air.
Reformasi perlu dilakukan bersama-sama, antara PSSI, pemerintah dan masyarakat olahraga. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah memasukkan unsur teknologi dalam pertandingan sepak bola.
Menurutnya, suporter sebagai salah satu bagian masyarakat olahraga harus diberi suguhan menarik. Erick Thohir tak ingin suporter terus marah-marah karena keputusan kontroversial kerap terjadi di Liga Indonesia.
"Kita mulai dari sepak bola yang bersih, supaya suporter tidak marah-marah. Lagi tanding enak-enak, taunya di ujungnya dikasih penalti. Kalau memang benar ya harus dikasih. Makanya teknologi harus ada di sepak bola," kata Erick Thohir saat hadir dalam peresmian Taman Pracima Tuin, Solo, Sabtu (21/01/23).
Erick Thohir kasihan ketika wasit terus-terusan menjadi sasaran ketika ada keputusan kontroversial dalam pertandingan Liga Indonesia.
Sama halnya pemain atau pelatih yang bisa melakukan kesalahan fatal, wasit sebagai sesama manusia juga bisa berpotensi sama.
"Kita tidak bisa semua menyalahkan kepada wasit. Wasit juga manusia yang dicubit sakit. Maka harus dibina, (dilihat) ekonominya baik atau tidak, pendidikan wasitnya baik atau tidak. Yang penting sepak bola bersih, itu yang harus kita bangun," ucap Erick Thohir.
Terkait kemungkinan hadirnya VAR di sepak bola Indonesia, khususnya kompetisi Liga 1, Erick Thohir menyebut hal itu bisa saja terjadi.
Namun, perlu tahapan untuk bisa menghadirkan VAR di Indonesia. Ada banyak faktor yang perlu dipersiapkan untuk VAR bisa hadir dalam sebuah pertandingan.
"Ya mungkin saja (VAR). Nanti kita pelajari teknologinya, stadion-stadion mana yang siap (pakai VAR)," papar Erick Thohir.
1. MInta Dukungan Penuh
Bagi Erick Thohir, program yang sudah dipersiapkannya membutuhkan dukungan semua pihak. PSSI tak bisa bergerak sendiri untuk membenahi sepak bola Tanah Air.
"Tidak mungkin ketika ingin membangun sesuatu, tapi pemerintah, masyarakat olahraga dan asosiasi berbeda, akan enggak jalan," ucap Erick Thohir.
"Artinya, kalau mau membangun olahraga, antara masyarakat olahraga, pemerintah dan asosiasi harus bersatu membuat rencana," ujarnya.
Erick kembali mengungkit program Jepang dalam membangun sepak bola. Program itu dibuat lewat grand design 100 tahun membangun sepak bola pada tahun 1991.
Grand design itu tak berubah meski terjadi pergantian kepala pemerintahan, ketua umum PSSI, pemilik klub hingga para pemain yang berada di liga.
"Akhirnya kita lihat prestasi Timnas Jepang yang terus difokuskan main di World Cup. Padahal saat itu bikin liganya datang ke sini, Ricky Yakobi main di sana," ungkapnya.
Namun, program yang Erick Thohir tawarkan juga bergantung pada 87 voters pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, 16 Februari 2023 mendatang.
"Kalau misal para voters hatinya sama kayak saya, membangun sepak bola bersih, sepak bola pemersatu, ya ayo," katanya.
Erick Thohir membuka kans untuk bertemu para voters baru yang ingin memberi masukan. Selain klub-klub Liga 1, voters juga berasal dari klub Liga 2, Liga 3 dan 34 asosiasi provinsi (Asprov).