Dinilai Tak Adil, Pelatih Madura United Semprot Wasit Pasca Dikalahkan Persib di Liga 1 2022-2023
INDOSPORT.COM - Madura United memang harus mengakui kekalahan 0-1 saat menjamu Persib Bandung dalam lajutan Liga 1 2022-2023 di Stadion Gelora Ratu Pamelingan Pamekasan, Jumat (20/01/23).
Kekalahan yang terasa sangat pahit, di tengah mengalirnya dukungan dari suporter atas performa maupun prestasi tim.
Namun, masih ada hal yang mengganjal bagi Fabio Araujo Lefundes perihal kinerja wasit yang bertugas memimpin laga.
"Saya tidak mau komplain. Tapi saya harus mengatakan soal ini, mungkin bisa jadi saran," ucap pelatih Madura United itu dalam post-match press conferrence.
"Dalam pertandingan seperti ini, seharusnya laga dipimpin oleh wasit yang berlisensi dan punya pengalaman tinggi," ulas Lefundes.
Lebih lanjut, dia menyoroti kinerja Dwi Purba Adi Wicaksono selaku wasit yang memimpin laga antara Madura United vs Persib Bandung.
Poin yang ingin ditujunya adalah pemberian waktu tambahan yang tidak adil. Hal ini karena banyaknya waktu yang terbuang.
Sedangkan Dwi Purba hanya memberi extra time 4 menit di babak kedua. Disisi lain, Madura United sedang bersemangat dalam mengejar ketertinggalan.
"Kenapa hanya 4 menit? Saya hanya 3 kali untuk pergantian pemain. Sedangkan Persib lebih sering menghentikan permainan," semprot Lefundes.
"Kartu merah pemain mereka saja menghabiskan 3 sampai 4 menit," tambah dia merujuk pada kartu kuning kedua bagi Nick Kuipers pada menit 86.
1. Ingin Wasit Yang Fair
Fabio Lefundes lantas membandingkan bagaimana Thoriq Alkatiri ketika memimpin laga antara Persija Jakarta versus Bali United (15/01/23) lalu.
Saat itu, Persija menang 3-2 berkat dua gol di masa injury time. Thoriq menambah lagi extra time akibat masih seringnya waktu yang terhenti di tengah lapangan.
"Dan itu sudah menjadi fenomena yang bagus saat ini, dimulai ketika Piala Dunia (Qatar) lalu," beber Pelatih Madura United asal Brasil tersebut.
Situasinya inilah yang mesti dipikirkan komite wasit PSSI dalam menugaskan wasit. Dia ingin ada perubahan besar pada sektor itu.
"Kalau ingin sepak bola Indonesia lebih baik, maka harus ada perubahan di semua sektor," pungkas eks Asisten Pelatih Jeonbuk Hyundai Motors tersebut.