Liga 1: Keras! Pentolan Bonek Sindir Rapat Aremania Pasca-Demo Ricuh di Malang
INDOSPORT.COM – Pentolan suporter Persebaya Surabaya, Andi Peci, melayangkan sindiran kepada Aremania yang belakangan menggelar rapat pasca-demo ricuh di depan markas Arema FC di Malang, Jawa Timur.
Aksi demo Aremania di depan kantor Arema FC pada Minggu (29/1/23) berakhir rusuh. Demonstrasi dilakukan sebagai buntut dari Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober lalu.
Aksi demo itu yang semua berjalan aman tiba-tiba pecah jadi kerusuhan. Akibatnya, bagian depan Arema Oficial Store rusak parah karena dilempari batu oleh massa.
Kemudian pada Selasa (31/1/23), sejumlah perwakilan Aremania menggelar rapat koordinasi pasca kejadian demonstrasi yang berakhir dengan huru-hara tersebut.
Hadir juga sejumlah perwakilan Arema FC. Mereka menampung semua aspirasi yang dicetuskan Aremania dalam diskusi yang digelar di halaman kantor.
Momen suasana rapat antara Aremania dengan Arema FC ini pun diabadikan akun radio yang berbasis di Malang, City Guide 911 FM (cityguide911fm).
“13.28 #infocg Hari ini Aremania berkumpul di kandang singa terkait rapat koordinasi pasca kejadian demonstrasi, Minggu (29/01) lalu,” tulis City Guide 911 FM.
Namun, momen pertemuan antara Aremania dengan Arema FC ini justru mendapatkan tanggapan nyinyir dari salah satu pentolan suporter Persebaya, Andie Peci.
Pentolan Bonek tersebut mengunggah ulang cuitan City Guide 911 FM itu di akun Twitter pribadinya. Dia juga mengatakan seharusnya rapat pertemuan dihadiri banyak suporter.
“Cuma segini? Kayak rapat RT bahas iuran sampah bulanan saja Rapat suporter itu begini,” tulis Andie Peci.
1. Netizen Ikut Tanggapi Rapat Aremania vs Arema FC
Cuitan Andie Peci ini langsung ditanggapi sejumlah netizen. Beberapa bahkan menyertakan bukti Aremania kedapatan bercanda tawa selama sesi pertemuan pasca-demonstrasi.
Namun, ada juga netizen yang mengingatkan Andie Peci untuk tidak memperkeruh suasana, termasuk membandingkan jumlah massa yang hadir di pertemuan antara Arema FC dengan Persebaya.
“Tidak perlu membanding-bandingkan, beda kasus menurutku ... Aremania terpecah-belah ada yang pro dan yang kontra permasalahanya satu tidak ada komando bijak dari pimpinan apapun itu golongannya entah dari klubnya ataupun supporternya. Yah itu saja sih cak,” tulis akun @MarleySuley.
“Lha iyo, wes sakmunu gak onok banyu ngombe karo kopi ne pisan. Enak bandar e lak an sing nrimo amplop? Ancene edan, dibujuk i dan di adu domba gelem ae,” tulis akun lainnya.
Hasil pertemuan tersebut menyimpulkan suporter setia Arema FC itu tidak sepakat dengan rencana klub untuk membubarkan diri sekaligus menarik diri dari kompetisi Liga 1.
Namun, mereka sepakat untuk mengecam keras terhadap aksi pengrusakan kantor dan store klub yang terjadi Minggu (29/1/23).
Sebelumnya, Arema FC memang mempertimbangkan untuk membubarkan klub untuk menjaga kondusivitas publik di Malang Raya.
Sejak terjadinya Tragedi Kanjuruhan, beberapa kali sempat terjadi dinamika negatif di publik, di antaranya pengrusakan bus Arema FC di Sleman (26/1/23) dan di kantor klub Minggu (29/1/23).