Cari Gara-gara dengan Liga Inggris, Javier Tebas Gemakan Kecurangan di Bursa Transfer Musim Dingin
INDOSPORT.COM – Presiden LaLiga, Javier Tebas, mencari gara-gara dengan menyebutkan bahwa Liga Inggris (Premier League) melakukan kecurangan dalam bursa transfer musim dingin.
Pernyataan yang dikeluarkan Javier Tebas mengacu pada transfer gila-gilaan yang dilakukan oleh klub Liga Inggris, termasuk Chelsea, pada Januari 2023.
Chelsea menjadi salah satu tim Liga Inggris yang bergerak aktif dalam bursa transfer musim dingin dengan mendatangkan total delapan pemain.
The Blues, julukan Chelsea, tidak main-main dalam melakukan pergerakan di jendela transfer Januari. Pasalnya mereka merogoh kocek lebih hingga 291 juta poundsterling.
Biaya lebih dari Rp5,2 triliun tersebut dikeluarkan untuk mendatangkan Benoit Badiashile, Andrey Santos, Noni Madueke, Malo Gusto, Datro Fofana, Mykhaylo Mudryk, Joao Felix, dan Enzo Fernandez.
Bahkan, The Blues juga mencatatkan rekor transfer Liga Inggris dalam penandatanganan Enzo Fernandez dari Benfica yang menghabiskan biaya hingga Rp 2,1 triliun.
Alhasil, pergerakan gila-gilaan Chelsea dalam bursa transfer musim dingin itu tidak luput dari pengamatan Javier Tebas.
Javier Tebas merupakan sosok yang berada di balik pembatasan biaya klub dalam menandatangani pemain baru, alias Financial Fair Play (FFP) di Liga Spanyol.
“Kenyataannya adalah bahwa di LaLiga kami ingin klub membelanjakan apa yang mereka mampu dan hasilkan sendiri, yaitu pendapatan mereka sendiri,” ujar Javier Tebas.
Maka dari itu Presiden LaLiga tersebut tidak terima superioritas klub Liga Inggris, termasuk Chelsea, dalam bursa transfer musim dingin. Bahkan, Javier Tebas menuding Liga Inggris licik.
1. Tebas Tuding Liga Inggris Licik
Sebelumnya, Javier Tebas mengungkapkan bahwa dirinya menyadari adanya pembicaraan terkait dengan kontrol ekonomi kepada LaLiga.
Namun, pada kenyataanya klub Liga Inggris bisa bergerak bebas dalam mendatangkan pemain baru di bursa transfer dengan biaya yang tidak sedikit.
Javier Tebas lantas menjelaskan bahwa hal tersebut memang secara dilakukan untuk membuat klub Liga Inggris dapat menandatangani pemain yang lebih banyak dibanding LaLiga.
“Kami menyadari ada banyak pembicaraan tentang bagaimana kontrol ekonomi LaLiga berarti klub Spanyol menandatangani lebih sedikit dari klub Liga Premier,” tegas Javier Tebas.
Selain itu, Tebas juga mengkritisi tentang pemegang saham klub Liga Inggris yang dapat mendukung klubnya dengan memasukkan uang untuk belanja pemain.
Hal tersebut dinilai sebagai sesuatu yang tidak sehat karena jika pemegang saham tersebut pergi, klub akan berada dalam situasi yang bahaya.
Tak hanya itu, Javier Tebas menegaskan bahwa superioritas Liga Inggris di bursa transfer musim dingin membuat Liga lain menurun kualitsnya.
"Pada dasarnya, di Inggris mereka (pemegang saham) 'mendoping' klub,” protes Javier Tebas dikutib dari beIN Sports.
“Mereka menyuntikkan uang yang tidak dihasilkan oleh klub untuk dibelanjakan, yang membahayakan kelangsungan hidup klub jika pemegang saham pergi,” tambahnya.
“Menurut pendapat kami, itu curang, karena menyeret liga lainnya ke bawah,” pungkas Presiden LaLiga tersebut.
Sumber: beIN Sports