Liga 1: Motivasi Berlebihan Jadi Pemicu Laga Arema FC vs PSM Banjir Kartu
INDOSPORT.COM - Arema FC tak cuma menelan pil pahit setelah dikalahkan PSM Makassar dengan skor 0-1 di Stadion PTIK Jakarta, Sabtu (4/2/23).
Gol tunggal Kenzo Nambu pada menit ke-66 memupuskan harapan Arema FC untuk mengamankan tiga poin dalam laga kandang perdana atas sanksi Komdis PSSI.
Tak hanya kalah, tim berjulukan Singo Edan mesti menanggung sanksi denda imbas dari perolehan kartu yang melanggar disiplin.
"Pertandingan sulit dan berjalan keras untuk kedua tim. Banyak pelanggaran yang keras," kata Muhammad Rafli selepas laga.
"Tetapi hasilnya tidak memihak kepada tim kami. Jadi selamat kepada PSM Makassar atas kemenangannya," imbuh gelandang andalan Arema FC tersebut.
Ya, pertemuan kedua tim memang berlangsung dalam tempo keras selama 90 menit hingga berujung banjir kartu. Cahya Sugandi selaku wasit mencabut sembilan kartu kuning dan dua kartu merah.
Sebanyak tujuh kartu kuning diterima pasukan Javier Roca. Satu kartu merah dialami Jayus Hariono setelah menerima kartu kuning kedua menit ke-34.
Sementara PSM Makassar menerima tiga kartu kuning dan satu kartu merah langsung terhadap pelanggaran keras Safrudin Tahar pada menit ke-48.
Situasi ini membuat Arema FC bersiap menerima sanksi Komite Disiplin PSSI terhadap pelanggaran disiplin yang membatasi lima kartu kuning setiap laga.
1. Kinerja Wasit
Dalam persepsinya, Muhammad Rafli lantas melihat kerasnya laga kontra PSM Makassar akibat motivasi berlebihan yang dialami kedua tim.
"Kedua tim sama-sama ingin mendapatkan hasil yang bagus, sama-sama bekerja keras. Jadi terjadi banyak benturan di atas lapangan. Banyak pelanggaran dan kartu," cetus Muhammad Rafli.
Nam un, dia juga tidak menutup mata kerasnya laga akibat kinerja wasit. Bisa jadi kinerja Cahya Sugandi selaku pengadil dinilai tak adil.
"Mungkin dari awal ada salah satu keputusan wasit yang salah. Jadi, pemain dari kedua tim terpancing emosi," tuntas menantu Waketum PSSI, Iwan Budianto, tersebut.