5 Klub Apes yang Pernah Terdepak dari Liga Teratas, Manchester City Selanjutnya?
INDOSPORT.COM - Klub Liga Inggris (Premier League), Manchester City, tengah dalam masa sulit usai terseret skandal Financial Fair Play (FFP).
Pembukuan finansial Manchester City lagi-lagi jadi sorotan. Pasalnya, Premier League belum lama ini telah merilis pelanggaran yang dilakukan juara musim lalu tersebut, yang jumlahnya tidak main-main.
Kabarnya, seperti salah satunya diwartakan The Guardian, Manchester City telah melakukan lebih dari 100 pelanggaran finansial berbeda sejak 2009 hingga 2018.
Mereka pun diduga sudah melanggar regulasi selama sembilan musim karena tidak menyampaikan laporan keuangannya secara benar dan akurat.
Padahal sepanjang kurun waktu tersebut, Manchester City mencatatkan kesuksesan yang cukup masif dengan memenangkan tiga gelar Premier League Liga Inggris.
Tidak ayal, skandal ini pun langsung mengegerkan dan menyita perhatian publik, apalagi di tengah sepak terjang The Citizens yang sedang bagus-bagusnya di liga.
Mereka bersaing di papan atas klasemen melawan Arsenal, ditambah performa Erling Haaland yang sangat on fire dan masih memuncaki daftar top skor liga sampai detik ini.
Namun kini, Manchester City harus dihadapkan pada sejumlah kemungkinan yang bisa merugikan mereka sebagai salah satu klub raksasa di level Premier League Liga Inggris.
Mereka bisa diganjar sanksi pengurangan poin, larangan maupun pembatasan aktivitas di bursa transfer, dan pencabutan gelar juara.
Selain itu, Erling Haaland cs juga bisa turun kasta alias didepak ke liga yang lebih rendah atau dengan kata lain angkat kaki dari kompetisi Premier League.
1. Mereka yang Pernah Lengser dari 'Habitatnya'
Sepanjang sejarah, publik sepak bola sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana klub-klub yang berskandal finansial, korupsi, maupun masalah-masalah lainnya harus terdegradasi dari ‘habitat’ awal mereka di liga.
Jika ikut apes, bukan tidak mungkin Manchester City akan mengalami nasib serupa klub-klub ini dalam waktu dekat.
Siapa saja?
Juventus
Terlepas dari tragedi pengurangan poin di Serie A Liga Italia musim ini, Juventus sudah sangat terkenal dengan skandal calciopoli mereka pada 2006 silam.
Buntutnya, Juventus harus ikhlas dua gelar scudetto-nya dicabut dan didepak ke Serie B, yang tentu membuat banyak orang termasuk para pemainnya merasa terpukul.
Namun skandal calciopoli tersebut tidak mampu menutup fakta bahwa Juventus adalah klub raksasa Liga Italia yang kehebatannya sulit dibendung. Tempat mereka adalah di Serie A dan benar-benar terbukti.
Juventus yang sedang terpuruk berhasil bangkit dan finis sebagai pemuncak klasemen Serie B, meraih tiket promosi ke Serie A.
Hanya saja, gara-gara calciopoli, klub asal Turin ini kehilangan sejumlah pemain andalannya seperti Fabio Cannavaro, Adrian Mutu, Zlatan Ibrahimovic.
Rangers FC
Klub Liga Skotlandia ini juga pernah merasakan pahitnya lengser dari kompetisi level teratas, Scottish Premiership, saat mengalami krisis keuangan dan bangkrut pada tahun 2012.
Mereka kemudian harus memulai lagi dengan lengser ke kompetisi level keempat, Third Division, alias yang terendah di piramida Liga Skotlandia.
2. Fiorentina, Marseille, dan Steaua Bucharest
Fiorentina
Selain Juventus, Fiorentina juga pernah merasakan pahitnya terdegradasi ke level yang lebih rendah karena urusan finansial pada musim 2001-2002.
Alhasil, mereka sempat berpartisipasi di kompetisi Serie C2, membuat awal era milenium baru terasa begitu suram sepanjang sejarah klub ini berdiri.
Beruntung, Fiorentina segera menunjukkan tanda-tanda kebangkitan setelah terpilihnya Diego Della Valle sebagai presiden.
Marseille
Klub Liga Prancis ini sempat terseret kasus suap terhadap calon lawannya di pertandingan Ligue 1 Liga Prancis, Valenciennes, pada era 1990-an.
Malang, kasus ini mencuat ke permukaan tidak lama kemudian, yang berujung digelarnya investigasi dan menyebabkan Marseille terdegradasi pada 1994.
Meski berhasil meraih gelar juara Ligue 2, Marseille tidak diberi tiket promosi dan bertahan di level ini selama dua musim.
Keputusan ini pun membuat St Etienne yang finis di peringkat 18 klasemen Ligue 1 1994-1995 tetap selamat meski berada di zona degradasi.
Steaua Bucharest
Pernah menciptakan sejarah di Eropa dengan menekuk Barcelona di final European Cup (saat ini Liga Champions) 1985-1986.
Akan tetapi, Revolusi Rumania yang terjadi tidak lama kemudian mengubah banyak hal di tubuh klub ini.
Dalam periode tersebut, muncullah FC FCSB yang sudah memisahkan diri dari Steaua, sedangkan sang klub lawas harus ‘ikhlas’ memulai lembaran barunya dari kompetisi kasta keempat.
Sumber: Daily Star