Perpanjangan Kontrak Lionel Messi Jadi Blunder untuk PSG, Kok Bisa?
INDOSPORT.COM – Perpanjangan kontrak Lionel Messi buat raksasa Liga Prancis (Ligue 1), Paris Saint-Germain (PSG), disebut salah ambil keputusan, mengapa demikian?
Sejak didatangkan dari Barcelona pada 2021/2022 lalu, Lionel Messi memang sempat tampil angin-anginan bersama raksasa Liga Prancis, Paris Saint-Germain.
Hal itu tentu saja pastinya tak lepas dari perasaan Lionel Messi yang masih terpukul karena harus pergi dari klub yang membesarkan namanya.
Selain itu, pria berusia 35 tahun tersebut tentunya juga harus menjalani proses adaptasi membiasakan diri di Liga Prancis sehingga tak heran performanya pada musim pertama bersama PSG terbilang angin-anginan.
Meski demikian, Messi tentu sudah bisa mengatasi proses adaptasi tersebut dan mulai bisa menunjukkan taringnya sebagai salah satu sosok yang dianggap GOAT.
Kontrak Messi sendiri bakal berakhir pada Juni 2023 mendatang yang berarti ia bisa cabut dari Paris sebagai agen bebas jika tak kunjung mencapai kata sepakat untuk perpanjangan kontraknya bersama PSG.
Di sisi lain, ada beberapa klub yang juga meminati tanda tangan Lionel Messi, seperti klub Major League Soccer bernama Inter Miami dan klub asal Arab Saudi bernama Al-Hilal.
Meski demikian, perpanjangan kontrak antara Messi dan PSG tampak menuju arah yang positif yang berarti pria berusia 35 tahun itu bakal tetap bertahan di Paris selama beberapa tahun ke depan.
Namun, Paris Saint-Germain malah disebut bakal salah ambil keputusan jika Lionel Messi memperpanjang kontraknya yang akan habis musim panas nanti. Lantas, mengapa demikian?
1. Uang Bayar Gaji Messi Lebih Baik Dialihkan Beli Pemain Baru
Direktur Paris Saint-Germain, Luis Campos, sebelumnya menyebut bahwa tidak ada kendala yang ditemui dalam perpanjangan kontrak Lionel Messi.
Hal ini tampaknya sudah menandakan perpanjangan kontrak Lionel Messi bersama Paris Saint-Germain hanya menunggu waktu saja.
Namun, mantan penyerang Prancis, Jerome Rothen, menyebut Les Parisiens seharusnya tidak usah memperpanjang masa bakti eks pemain Barcelona itu.
Berkata pada RMC Sports, Rothen menggarisbawahi alasannya PSG tak perlu memperpanjang kontraknya karena klub bisa berinvestasi untuk memperdalam skuad saja.
“Mengelola tiga (pemain bintang) itu hal rumit,” ujar Rothen, “Masih ada pula tagihan gaji. Hal ini yang membuat kami melihat bahwa PSG diblokir dengan Financial Fair Play.”
“Pasalnya, tagihan gaji telah meledak. PSG tentu berpeluang menghemat uang dalam jumlah besar mengingat gaji Messi yang terbilang cukup besar.”
“Uang (yang dipakai untuk membayar Messi) ini dapat memungkinkan PSG guna merekrut (pemain anyar) dan memperkuat skuad,” tandas Rothen.
“Karena alasan tersebut, memperpanjang kontrak Lionel Messi adalah ide yang sangat buruk,” tutup Rothen.
Memang tak bisa dipungkiri bahwa perpanjangan kontrak Lionel Messi ini memiliki risiko yang besar di samping dirinya tetap masih bisa berkontribusi di usianya yang sudah menginjak 35 tahun.
Di usia 35 tahun tersebut, Lionel Messi tentu juga lebih rawan dibekap cedera sehingga bila hal itu terjadi ada kemungkinan eks pemain Barcelona itu bakal absen cukup lama di PSG.
Sumber: PSG Talk