Fantastis! Segini Besaran Biaya Akuisisi Man United yang Harus Dikeluarkan Sultan Qatar
INDOSPORT.COM - Sekolompok investor asal Qatar kabarnya ingin mengakuisisi saham mayoritas Manchester United, setelah keluarga Glazer membuka opsi penjualan klub sejak November 2022.
Keluarga Glazer selaku owner Man United memberikan tenggat waktu penawaran hingga pertengahan Februari 2023 ini.
Menyusul kabar tersebut, sejumlah kelompok individu kaya raya yang tergabung dalam Qatar Sports Investments mulai menjajaki opsi pembelian, Kamis (8/2/23).
Pihaknya dilaporkan siap membayar nilai yang ditawarkan oleh keluarga Glazer untuk klub Manchester United.
"Orang-orang ini serius dan berniat membawa Man United ke tempat yang seharusnya. Mereka yakin tawarannya jadi yang terkuat," kata sumber SportsMail.
Kabarnya, keluarga Glazer mematok nilai lebih dari 6 miliar poundsterling atau sekitar Rp 109 triliun. Kemudian, 2 miliar pounds untuk renovasi Old Trafford.
Selain itu, Qatar Sports Investments juga akan memberikan kucuran dana kepada Erik ten Hag untuk membentuk komposisi pemain yang solid.
Hal ini tidak lepas dari visi misi mereka yang bertekad membawa Manchester United kembali pada puncak kejayaannya.
Meski prospek tersebut didukung penuh oleh pemerintah Qatar, para individual kaya raya tersebut harus menemui satu ganjalan untuk membeli Setan Merah.
Sebagai informasi, Qatar Sports Investments saat ini masih menjadi pemilik sah Paris Sait-Germain. Dan regulasi melarang satu entitas memiliki dua kompetisi yang sama. Di mana, Manchester United dan Paris Saint-Germain bisa bertemu di kancah Eropa.
1. Man United di Tangan Glazer Tuai Kritikan
Glazer dan keluarganya telah menjadi pemilik Man United sejak 2005, setelah Malcolm Glazer membeli saham mayoritas Setan Merah melalui Red Football Ltd.
Namun, saat Malcom meninggal pada tahun 2014, saham tersebut dibagi kepada enam anaknya, yakni Joel, Avram, Darcie, Bryan dan Edward.
Joel dan Avram ditunjuk sebagai penanggung jawab atas pengelolaan klub sejak 2006, saat mereka menggantikan Malcom yang terserang penyakit stroke kala itu.
Ketika saham Man United dibeli oleh Malcolm Glazer, Setan Merah sedang berada dalam performa terbaiknya.
Tercatat mereka mampu memenangkan banyak sekali trofi di bawah asuhan manajer handal Sir Alex Ferguson.
Peruntung mereka kemudian pupus seiring pensiunnya Sir Alex pada 2013 silam. Manajemen pun silih berganti datang, tapi trofi tak kunjung diraih.
Glazer kemudian dianggap bersalah karena menerapkan pola belanja yang membuat Man United tak lagi mampu membeli pemain berbakat seperti sebelumnya.
Pengelolaan klub di tangan Glazer juga menjadi kepedulian fans, mereka kecewa melihat Manchester United yang anjlok dan terlilit hutang hingga Rp 10 triliun.
Hutang tersebut terjadi karena pembelian klub kala itu disokong oleh peminjaman dana dari aset klub. Fans Setan Merah pun menilai bahwa Glazer hanya menjadikan Man United sebagai mesin pencetak uang.
Mereka larut dalam kekecewaan saat Man United yang langganan juara, sempat berkutat di papan tengah klasemen Liga Inggris dan kesulitan mencapai Liga Champions.
Sumber: Daily Mail