Luis Milla Sanjung Persib Bandung Setinggi Langit ke Media Spanyol, Tapi ...
INDOSPORT.COM - Pelatih kenamaan Eropa, Luis Milla memuji Persib Bandung saat diwawancara oleh media Spanyol. Namun, ia juga mengungkap fakta miris.
Sebagaimana diketahui, Luis Milla datang sebagai pelatih pengganti di skuat Persib Bandung. Ia melanjutkan tim yang sudah dibentuk oleh Robert Rene Alberts.
Masalahnya, saat itu Persib Bandung tidak berada di performa terbaik. Robert turut mendampingi di tiga laga awal, tetapi ia hanya meraih satu imbang dan dua kalah.
Setelah itu, Robert pun dipecat. Caretaker juga belum mampu mengangkat performa tim. Hingga pekan ketujuh Liga 1, Persib baru bisa meraih dua kemenangan.
Tak hanya kesulitan meraih tiga poin, sisi pertahanan Maung Bandung juga sangat keropos dan sering kebobolan. Total 18 gol bersarang ke gawang di tujuh match awal.
Persib Bandung pun terjun bebas ke peringkat 14 klasemen sementara Liga 1, dua tangga di atas zona merah. Beginilah situasi yang dihadapi Luis Milla kala itu.
Di bawah sentuhannya, Persib menjelma jadi tim yang paling ditakuti di Liga 1. Sudah 14 laga ia jaga tanpa sekali pun kalah. Dua laga berakhir imbang, sisanya menang.
"Faktanya, awalnya tim ini (Persib) berada di urutan kelima paling bawah, dan sekarang kami telah melalui 13 laga tanpa kekalahan," kata Milla, sesaat sebelum Persib melawan PSS.
"Kami memenangkan 11 laga, 2 kali imbang. Jadi, kami sedang dalam performa terbaik, itulah mengapa kami berada di posisi yang tinggi," lanjut Milla kepada media Spanyol.
"Kami memiliki satu pertandingan lebih untuk menjadi yang pertama, namun kami memiliki empat atau lima tim yang levelnya sama (di Liga Indonesia)," sambungnya.
1. Luis Milla Blak-blakan Kualitas Pemain Lokal
Pada awalnya, Luis Milla menuturkan pada media Spanyol bagaimana performa Persib Bandung yang impresif, hingga kini menjadi pemuncak klasemen sementara Liga 1.
Namun sejurus kemudian, ia menuturkan mengapa sejak menukangi Persib Bandung, ia menggunakan taktik tiga bek, ditambah dua gelandang yang bisa main bertahan.
"Saya datang ke Indonesia dan tim memiliki beberapa masalah, saya harus membuat formasi lima pemain (bertahan) dan bermain dengan dua gelandang."
"Kami bermain dengan seorang striker, dan menyesuaikan diri dengan situasi yang dibutuhkan tim," kata Luis Milla dalam wawancara yang diunggah ulang oleh Tommy Desky.
"Karena dalam sebuah tim yang kebobolan banyak gol, kami pelatih harus adaptasi dengan situasi tertentu yang dibutuhkan tim," sambung pelatih asal Spanyol itu.
Taktik tiga bek ini berhasil membawa Persib Bandung jadi tim yang sangat sulit dibobol. Sejak era Luis Milla, Maung Bandung baru kebobolan 9 gol dari 14 pertandingan.
Namun, eks pemain Barcelona dan Real Madrid itu juga menuturkan bahwa pemain lokal Indonesia kini masih tertinggal dalam pemahaman dasar-dasar sepak bola.
"Dari sana (taktik 3 bek), Anda mampu mengeluarkan mereka dari situasi yang sulit dan rumit, seperti situasi yang Persib alami."
"Tetapi sulit bagi pemain lokal untuk memahami permainan," lanjut Luis Milla saat wawancara bersama media Spanyol.
"Mungkin mereka tidak punya pemahaman dasar tentang permainan bola, seperti yang dimiliki oleh para pemain Eropa atau para pemain di Spanyol," tutur Luis Milla lagi.
"Di sini lah Anda datang, dan mereka tidak memahami bahwa setiap momen dalam permainan membutuhkan sesuatu. Anda harus beradaptasi pada situasi tersebut,' tukasnya.