Progres Adi Satryo di PSIS Semarang Bikin Eks Timnas Indonesia Lebih Tenang
INDOSPORT.COM - Keputusan klub Liga 1, PSIS Semarang, untuk meminang Muhammad Adi Satryo terbukti tepat. Meski sempat jadi langganan bangku cadangan Persik Kediri, progres Adi Satryo bisa membuat I Komang Putra lebih tenang.
Ada banyak keraguan ketika Adi Satryo didatangkan sebagai pilihan utama pengganti Wahyu Tri Nugroho. Meski punya pengalaman dipanggil Timnas Indonesia, jam terbang Adi Satryo di Liga 1 terbilang sangat minim.
Pada kompetisi Liga 1 2021/2022, Adi Satryo hanya dimainkan delapan kali oleh Persik Kediri. Sementara pada putaran pertama musim ini, Adi Satryo bahkan hanya sempat turun dua kali.
Meski begitu, PSIS tanpa ragu meminang Adi Satryo ketika Wahyu Tri fokus pada kursus kepelatihannya. Ternyata, keputusan ini bisa dibilang cukup tepat.
Tampil dalam empat pertandingan, performa Adi Satryo membuat nyaman barisan belakang. Ia main penuh dalam laga melawan RANS Nusantara FC, Arema FC serta Persib Bandung.
Sementara saat melawan mantan klubnya, Persik, Adi Satryo hanya bermain satu babak saja. Dia kemudian ditarik keluar karena mengalami cedera akibat benturan.
Pelatih kiper PSIS, I Komang Putra, melihat progres yang dicatatkan Adi Satryo dari pertandingan ke pertandingan. Adi semakin tenang dalam mengantisipasi serbuan lawan.
"Saya lihat progresnya Adi bagus, naik terus. Memang saat di Kediri jadi cadangan terus, tapi saya lihat potensinya bagus. Saya tidak tahu kenapa ketika di Kediri jadi cadangan," kata I Komang Putra.
Dalam empat pertandingan, rotasi kerap terjadi di lini belakang, terutama pos bek tengah. Wahyu Prasetyo secara bergantian dipasangkan dengan Brandon Scheunemann, Meru Kimura, hingga Kartika Vedhayanto.
1. Motivasi Agar Percaya Diri
Meski terjadi perubahan, Komang Putra tak melihat adanya masalah komunikasi antara penjaga gawang dengan pemain belakang. Menurut eks kiper Timnas Indonesia ini, Adi bersikap profesional atas rotasi lini belakang.
"Tidak ada masalah tentang komunikasi dengan lini belakang. Dia sudah profesional, adaptasinya bisa cepat," tutur Komang Putra.
Jika performanya stabil, Adi Satryo yang baru berusia 21 tahun berpotensi masuk proyeksi Timnas SEA Games 2023. Bahkan tak sekadar dipanggil, namun juga bisa jadi pilihan utama.
Komang Putra mengaku terus memberikan motivasi agar anak buahnya, termasuk Adi Satryo, bisa percaya diri ketika mendapat kesempatan tampil di Liga 1.
"Setiap latihan saya kasih motivasi semua, karena yang kita latihan semua kiper, bukan hanya Adi. Harapannya semua bisa main bagus, bisa lebih tenang," papar Komang Putra.
Terkait kondisi Adi Satryo yang sempat cedera saat melawan Persik Kediri, ia memastikan kondisinya sudah membaik. Bahkan, andai partai melawan Persebaya Surabaya jadi digelar Rabu (08/02/23), Adi punya kans masuk line-up.
"Perkembangannya sudah bagus, cuma benturan saja, tidak ada yang lain," ungkap Komang Putra.
Selain Adi Satryo, PSIS juga masih punya Aldhila Ray Redondo yang kerap dimainkan di Liga 1 2022/2023. Bagi Komang Putra, Redondo punya performa yang sama baiknya dengan Adi Satryo.
"Redondo anaknya bagus, mainnya juga bagus," ucap Komang Putra.
Komang Putra berharap para senjata bawah mistar PSIS Semarang bisa tampil stabil hingga akhir musim ini. Jika progres terus meningkat dari musim ke musim, panggilan dari Timnas Indonesia bisa datang kapan saja.