Pungkasi Tren Buruk di Liga 1, Persoalan Arema FC Ternyata Bukan Soal Mental
INDOSPORT.COM - Arema FC sukses memungkasi tren buruk di Liga 1, seiring kemenangan tipis 2-1 atas Rans Nusantara FC pada Rabu (08/01/23).
Tiga poin yang sudah sekian lama ditunggu-tunggu, setelah Arema FC menelan 5 kali kekalahan secara beruntun di tangan Javier Roca.
Akibatnya, pelatih kebangsaan Chile itu terdepak. Posisinya lantas diganti oleh I Putu Gede yang sukses dalam debutnya.
I Putu Gede memang setuju bahwa Arema FC sedang berada dalam masalah yang besar seiring dinamika yang telah terjadi.
Beragam aksi demonstrasi digelar di Malang selepas Tragedi Kanjuruhan, hingga menjalar ke aksi pengrusakan bus dan kantor klub.
"Situasi yang terjadi karena efek dari eksternal. Semua sudah tahu lah," ucap I Putu Gede dalam post-match press conferrence di Stadion Pakansari Bogor.
Lantas, apa kiatnya hingga sukses membawa tim berjulukan Singo Edan memungkasi tren buruk dengan 5 kali kekalahan di Liga 1?
"Saya selalu mengikuti perjalanan Arema FC di setiap musim kompetisi. Terutama dalam 5 laga terakhir," beber eks Pelatih PSMS Medan itu.
"Saya lalu menggali dan mencari tahu akar permasalahannya. Ternyata potensi terbaik pemain tidak bisa keluar," sambung dia.
Kemenangan atas Rans lantas mengerek posisi Arema FC dari urutan 12 ke posisi ke-9 klasemen Liga 1 dengan 29 poin dari 21 pertandingan.
1. Bukan Soal Mental
I Putu Gede sekaligus memastikan bahwa tren buruk yang dialami Arema FC bukan karena faktor mental yang lemah.
Karena terbukti, Johan Ahmat Farizi dkk sukses membalikkan keadaan, dari tertinggal 0-1 dari Rans menjadi unggul 2-1.
"Menurut saya, mental mereka sangat kuat. Lawan kami bukan tim yang lebih kuat, tapi diri sendiri," bilang Putu.
Motivasi itulah yang terus dia tekankan ketika kepada seluruh pemain, baik ketika latihan hingga jeda pertandingan.
"Kalau kita sama-sama berusaha mengalahkan diri sendiri, hasilnya akan mengikuti. Mungkin ini jawaban dari usaha mereka selama ini," tuntas dia.