Chelsea dan Newcastle Kompori Liga Inggris untuk Hukum Berat Man City
INDOSPORT.COM - Petinggi Chelsea dan Newcastle United menuntut agar Man City mendapat hukuman berat dalam persidangan pertama kasus pelanggaran finansial The Citizens.
Persidangan tahap pertama Liga Inggris atas kasus yang menimpa Man City digelar hari ini, Jumat (09/02/23).
Sejumlah petinggi klub seperti Todd Boehly (Chelsea), Tony Bloom (Brighton) dan Amanda Staveley (Newcastle United) dilaporkan hadir dalam acara tersebut.
Dilansir dari The Sun, Manchester City mengirimkan satu perwakilan yang belum diketahui identitasnya, untuk menjawab tuduhan Premier League.
Menjelang sidang dimulai, Todd Boehly dan Tony Bloom mengatakan jika Man City tak bisa membuktikan dakwaan atas 115 pelanggaran FFP, maka mereka harus dihukum seberat-beratnya.
Satu di antara deretan sanksi yang menghantui The Citizens adalah mereka akan dilarang bermain di Liga Inggris dan ikut menjajaki bursa transfer.
"Semua klub sepakat dengan hukuman berat, termasuk potensi degradasi dari Premier League."
Seperti diketahui, Premier League mendakwa Manchester City atas dugaan telah melanggar aturan keuangan klub.
Man City dinilai gagal memberikan laporan keuangan yang akurat kepada Premier League terkait rincian pendapatan klub, sponsor, dan biaya operasional di Liga Inggris sejak 2009 lalu.
Selain itu, Premier League menyatakan bahwa Man City telah melanggar beberapa aturan UEFA, termasuk FFP, sejak 2013 hingga 2018.
1. Terjebak dalam Lubang yang Sama
The Citizens sempat dinyatakan terbukti melakukan pelanggaran serius oleh UEFA terkait aturan FFP periode 2012-2016.
UEFA pun menghukum Man City berupa larangan tampil dua tahun di kompetisi Eropa.
Namun, sanksi tersebut dicabut oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS) setelah The Citizens menang banding.
Akan tetapi, Man City yang menjadi salah satu klub dengan anggaran belanja fantastis di Liga Inggris, kini mendapat tuduhan baru.
Hal itu terjadi setelah Premier League membuka kembali penyelidikannya yang dilakukan sejak 2019 silam.
Dokumen hasil penyelidikan Premier League itu pun bocor dan dipublikasikan oleh sejumlah media di Inggris.
"Sesuai dengan peraturan Premier League W.82.1, Premier League menginformasikan bahwa pada hari ini (6 Februari 2023) merujuk sejumlah dugaan pelanggaran peraturan Premier League oleh klub sepak bola Manchester City," demikian keterangan resmi Premier League.
Menurut The Athletic, anggota staf di belakang layar Man City menyarankan agar Pep Guardiola meninggalkan Etihad Stadium, sebelum kemungkinan sanksi dijatuhkan ke klub.
Laporan itu juga menambahkan bahwa Guardiola merupakan tokoh senior pertama di Man City yang diberitahu tentang dakwaan oleh Premier League.
Pep Guardiola sendiri selalu pasang badan saat Man City terlibat masalah, tetapi musim lalu ia sempat bersumpah akan mundur dari jabatannya jika ia menemukan bahwa klub Liga Inggris itu telah berbohong kepadanya tentang urusan keuangan.