Direktur Utama Madura United Bicara Soal KLB PSSI dan Sosok Calon Ketum Idaman
INDOSPORT.COM - Direktur Utama Madura United, Annisa Zhafarina mengatakan pihaknya sudah punya gambaran soal ketua umum pilihan di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari mendatang. Tapi, ia masih merahasiakannya.
Annisa menjelaskan, Madura United sudah mendengar semua visi misi dari lima calon ketua umum yang akan bertarung yakni Erick Thohir, yakni La Nyalla, Arief Putra Wicaksono, Doni Setiabudi dan Fary Djemy Francis.
Ketua umum PSSI idaman tim Sapeh Kerab adalah yang punya kesamaan visi misi dalam memajukan sepak bola nasional. Namun, untuk sekarang posisi Madura United disebut Annisa masih netral.
"Kami sudah denger semua, untuk sekarang pilihan Madura sudah mengecil," buka Annisa.
"Kami ingin memilih ketua yang punya visi misi yang sama dengan Madura. Pokoknya memajukan sepak bola Indonesia, tidak ada lagi kekacauan, yang bisa meyakinkan kami kalau program dia itu memang pantas untuk dipilih," imbuhnya.
Setelah mendengar visi misi para calon ketua umum, wakil ketua dan Exco PSSI, Annisa Zhafarina menjelaskan manajemen klub telah lakukan musyawarah. Hasilnya baru akan diketahui saat dilakukan KLB nanti.
Madura United tidak ingin program yang dipaparkan hanya sekedar janji manis. Mereka menyeleksi calon mana yang omongannya bisa dipertanggung jawabkan.
"Semuanya mempunyai visi misi yang bagus, jadi kami memang sekarang masih banyak rembukan di dalam manajemen, mana yang kira-kira menurut kami mempunyai kapasitas dan mempunyai kemampuan serta keinginan besar," jelasnya.
"Kelimanya punya program yang bagus, namun kami lihat dan banyak pertimbangannya," sambung Annisa.
Annisa Zhafarina menyatakan ketua umum baru PSSI harus bisa memutar kompetisi secara profesional. Masalah wasit, jadwal dan lainnya harus diatasi karena terus terjadi tiap tahun dan merugikan klub.
1. Kritikan Soal Jadwal Liga 1
"Kompetisi yang pertama, tadi saya sudah bilang kualitas kompetisi masih jauh dari sempurna, masalah kualitas wasit, masalah jadwal segala macem," ujar Annisa.
Masalah jadwal adalah hal yang krusial, karena PSSI disebut sering merilisnya secara mendadak.
Hal itu sering membuat klub kewalahan karena harus berurusan dengan sponsor, kontrak pemain dan lainnya.
"Kalau misalkan PSSI sekarang yang tak bisa dipercaya, sekarang kita pun susah untuk cari sponsor, karena mereka tidak percaya kredibilitas PSSI karena memang banyak yang tak jelas soal kompetisi. Intinya kompetisinya lah yang dijelasin," tuntasnya.
Madura United adalah salah satu dari 87 voters PSSI saat KLB. Mereka berharap KLB nanti jadi momen perubahan dan perbaikan sepak bola Indonesia.