Drama Pelik STY Jelang Piala Asia U-20: Sulit Dapat Pemain hingga Dikritik Pelatih Liga 1
INDOSPORT.COM – Beragam drama harus dilalui pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong jelang membawa skuad Garuda Nusantara bertanding di Piala Asia U-20. Mulai dari komposisi pemain hingga sentilan dari pelatih Liga 1.
Seperti diketahui, bahwa Timnas Indonesia U-20 bakal bersiap menghadapi gelaran Piala Asia U-20 2023 yang segera bergulir pada 1 hingga 18 Maret 2023 mendatang.
timnas Indonesia U-20 tergabung di Grup A Piala Asia U-20 2023 bersama tuan rumah Uzbekistan serta dua negara dari Timur Tengah yakni Suriah dan Irak.
Walau tak dibebani target tinggi, namun hasil di Piala Asia nanti akan menjadi gambaran dan evaluasi bagi Shin Tae-yong untuk persiapkan tim menuju Piala Dunia U-20 bulan Juni mendatang
Demi raih hasil maksimal di Piala Asia U-20, PSSI bersama Shin Tae-yong pun sudah menerapkan pemusatan latihan (TC) jangka panjang dan mengundang sejumlah tim besar untuk uji coba.
Menpora Zainudin Amali mengaku ingin mengundang Argentina dan Portugal untuk menjadi lawan uji coba Timnas Indonesia U-20, jelang Piala Dunia U-20 2023.
Argentina dan Portugal sendiri merupakan salah satu kekuatan sepak bola terbesar di Dunia, namun sayang kedua negara tersebut tidak lolos kualifikasi Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Untuk itu, Menpora Zainudin Amali ingin mengundang skuat Argentina U-20 dan Portugal U-20, serta beberapa tim lainnya untuk menjalani mini turnamen di Indonesia.
Secara diatas kertas persiapan Timnas Indonesia jelang mentas di Piala Asia U-20 nanti terbilang cukup baik, mulai dari pemusatan latihan yang tertata hingga menghadirkan tim kuat sebagai calon sparring.
Akan tetapi, fakta di lapangan justru berbanding terbalik dimana pelatih Shin Tae-yong malah harus melalui sejumlah drama pelik jelang kompetisi Piala Asia U-20 berlangsung.
1. Shin Tae-yong Sulit Dapat Pemain
Jelang tampil di Piala Asia U-20 2023, diketahui bahwa Shin Tae-yong telah memanggil 30 nama guna jalani pemusatan latihan di Jakarta.
Akan tetapi, belum semua pemain bisa hadir karena masih harus membela klubnya di Liga 1 serta kompetisi di luar negeri.
Pada 3 Februari 2023 lalu, asisten pelatih Timnas Indonesia U-20, Nova Arianto menyebut ada 11 pemain yang belum bergabung dalam pemusatan latihan.
Sementara hari Jumat (13/02/23) kemarin, Direktur teknik PSSI, Indra Sjafri, menyampaikan bahwa tiga pemain Persib akhirnya bisa bergabung ke TC timnas Indonesia U-20.
Tiga pemain yang bergabung tersebut adalah Kakang Rudianto, Robi Darwis, dan Ferdiansyah. Mereka telah diizinkan oleh Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono.
Setelah tiga nama tersebut bergabung, tim pelatih timnas U-20 masih menunggu kabar dari empat pemain Persija, yakni Cahya Supriadi, Doni Tri Pamungkas, Muhammad Ferrari, Alfriyanto Nico, plus dua lain dari luar negeri, yaitu Ronaldo Kwateh dan Marselino Ferdinan.
Untuk pemanggilan Marselino dan Ronaldo Kwateh, PSSI masih terus melakukan pendekatan melalui surat resmi ke klub Liga 2 Belgia, KMSK Deinze yang menaungi Marselino. Mereka juga membangun komunikasi dengan Dusan Bogdanovic selaku sang agen.
Untuk Ronaldo Kwateh, asisten pelatih timnas U-20, Nova Arianto, telah berbicara dengan Julius Kwateh selaku agen dan paman dari sang pemain.
"Kami komunikasi hampir setiap hari. Kami jalin bagaimana supaya ini semuanya datang, termasuk saya mulai bicara dengan agennya Marselino. Kita bersurat ke klub Marsel dan Ronaldo," jelas Indra Sjafri.
"Ronaldo Kwateh itu di Turki, kan agennya kakak bapaknya. Coach Nova sudah komunikasi dengan Julius Kwateh," tambahnya.
2. Disentil Pelatih Liga 1
Ditengah kebutuhan Shin Tae-yong akan pemain muda di program TC Timnas U-20, banyak kritikan yang datang dari para pelatih Liga 1 lantaran pemain muda mereka harus absen lama dari klub.
Seperti yang dilontarkan pelatih Persija, Thomas Doll yang cukup vokal menentang pemanggilan para pemainnya dalam program TC Timnas Indonesia U-20.
Selain bakal kehilangan beberapa pilar penting, Thomas Doll menilai para pemain muda harus lebih sering merasakan atmosfer bertanding ketimbang hanya menjalani latihan.
"Saya merasa Shin Tae-yong tidak paham soal ini. Sebab, saya juga tidak tahu kapan mereka harus dilepas. Ini kompetisi, bukan latihan saja. Kalau pemusatan latihan, itu hanya latihan, latihan, dan latihan tanpa ada rasa kompetisi," kata Thomas Doll.
Meski masih berusia muda, namun para pemain Persija yang dipanggil TC tersebut selalu menjadi langganan line up Thomas Doll sehingga sangat dibutuhkan dalam perburuan gelar juara Liga 1 musim ini.
Tak cuma Thomas Doll, pelatih PSM Makassar yakni Bernardo Tavares juga mengkritik durasi pemusatan latihan yang cukup lama dari Shin Tae-yong.
Pelatih asal Portugal tersebut menilai para pemain muda yang minim menit bermain di kompetisi, tak akan bisa merasakan atmosfer persaingan sehingga sulit mencapai performa terbaiknya.
Lantas dengan segala drama yang dilalui Shin Tae-yong jelang mendampingi Timnas Indonesia di Piala Asia U-20, mampukah sang pelatih membawa Garuda Nusantara raih hasil maksimal? Menarik dinantikan.