Proliga 2023: Ditekuk Bandung BJB Tandamata, Jakarta Elektrik PLN Gagal ke Final Four
INDOSPORT.COM - Tim bola voli putri Bandung BJB Tandamata mengubur ambisi Jakarta Elektrik PLN untuk lolos ke final four Proliga 2023, Minggu (12/02/23).
Di pertandingan putaran kedua Proliga 2023 di Gor Ken Arok, Malang, Minggu (12/02/23), Bandung BJB Tandamata berhasil mengalahkan Jakarta Elektrik PLN yang bermain sebagai tuan rumah, 3-1.
Di set pertama dan kedua, tim asal Bandung ini unggul 25-19 dan 25-18 atas lawannya. Kemudian di set ketiga, Jakarta Elektrik PLN berhasil bangkit dan unggul atas Bandung BJB Tandamata dengan skor 23-25.
Namun, set keempat kembali menjadi milik Bandung BJB Tandamata dan unggul 25-18, sehingga pertandingan berakhir untuk kemenangan Wilda dan kawan-kawan dengan skor 3-1.
Kemenangan dipertandingan seri kelima putaran kedua kompetisi Proliga 2023 membuat Bandung BJB Tandamata memupus ambisi Jakarta Elektrik PLN untuk lolos ke babak final four musim ini.
Dari delapan laga yang sudah dilakoni di Proliga 2023, tim asuhan Ziya Rajabov baru menang satu kali. Dengan demikian, kekalahan itu meloloskan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia yang sudah meraih empat kemenangan.
Meski Jakarta Elektrik PLN nantinya bisa meraih kemenangan di sisa dua pertandingan putaran kedua Proliga 2023, namun tidak mungkin mengejar Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
Kemudian bagi Bandung BJB Tandamata, kemenangan di pertandingan tersebut membuat tim bola voli putri asal Bandung ini berada di peringkat dua klasemen sektor putri Proliga 2023.
Tercatat, hingga putaran kedua Proliga 2023, mereka mengumpulkan enam kemenangan dari sembilan laga yang telah dilalui. Wilda cs memperoleh 18 poin.
Selain itu, Bandung BJB Tandamata sudah dipastikan lolos ke babak final four Proliga 2023 dan saat ini tinggal menyisakan satu pertandingan lagi di putaran kedua, yakni menghadapi Jakarta Popsivo Polwan, Kamis (16/02/23).
1. Respons Jakarta Elektrik PLN dan Bandung BJB Tandamata
Asisten Pelatih Jakarta Elektrik PLN, Maman Suparman, mengatakan tim pelatih sebelumnya sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi Bandung BJB Tandamata.
Hanya saja, saat pertandingan anak asuhnya tampil tidak sesuai harapan dan pada akhirnya harus menelan kekalahan di hari terakhir putaran 2 Proliga pekan kedua.
"Dalam sesi latihan sudah diperbaiki tapi dilapangan tidak sesuai dengan yang diterapkan di lapangan," kata Maman Suparman setelah pertandingan.
"Pemain kita seperti kurang spirit, kurang fighter saat pertandingan tadi. Serangan hanya ada dari pemain asing, akhirnya seter masih bingung mau diberikan ke siapa," jelas Maman.
Sementara itu, Manajer Bandung BJB Tandamata yakni Ayi Subarna, bersyukur dengan hasil yang diraih anak asuhnya pada pertandingan Proliga 2023 kemarin.
Menurutnya, kemenangan atas Jakarta Elektrik PLN tak lepas dari kerja keras, ditambah lagi membaiknya serangan dan juga receive. Karena menurutnya, modal untuk memenangkan pertanadingan ada pada faktor tersebut.
"Service sama receive terlihat membaik. Itu modal utama untuk pertandingan hari ini dan ini juga harus terus dipertahankan di final four nanti," ucap Ayi.
Lebih lanjut Ayi Subarna menambahkan, di pertandingan tersebut Bandung BJB Tandamata menerapkan taktik yang sedikit berbeda. Fitiryani langsung dipasang menggantikan Tiara Sanger sebagai setter utama.
"Dua tosser ini perbedaannya ga jauh beda jadi coba Fitri (Fitriyani) untuk persiapan di final four karena semua harus siap untuk bermain makanya tadi juga lapis kedua dimainkan untuk mentalnya biar terbentuk," ungkapnya.
"Jadi alasannya taktik pelatih juga karena ritme Fitriyani dan Sanger (Tiara Sanger) berbeda karena bola-bolanyanya Fitri lebih tinggi umpannya dan lebih soft," jelasnya.
Kapten Bandung BJB Tandamata, Wilda Siti Nurfadilah, juga bersyukur dengan hasil yang diraih di penutup putaran kedua Proliga 2023 di Malang, walau set ketiga sempat jadi milik tim lawan.
"Alhamdulillah bisa menang atas tuan rumah, ditengah banyaknya pendukung tuan rumah yang menyaksikan langsung. Kitanya sendiri kendor (set tiga), jadi kebawa permainan mereka. Sepertinya kita terlalu menganggap enteng lawan," ujar Wilda.