Peringkat Tak Kunjung Membaik, Kapten Persik Kediri Akui Tekanan Besar
INDOSPORT.COM - Persik Kediri menjadi salah satu tim yang masih berkutat di papan bawah klasemen Liga 1 musim ini. Mereka berada di urutan 17 dengan 17 poin.
Rentetan hasil yang tak memuaskan menjadi penyebab terbesar dari terus mendekamnya posisi tim dengan julukan Macan Putih itu di zona merah.
Yang terbaru, Renan da Silva dkk menelan kekalahan dengan skor 1-2 ketika bertandang ke markas PSM Makassar, Minggu (19/02/23) lalu.
Hasil itu sekaligus melanjutkan rekor tak pernah menang Persik Kediri selama 5 laga terakhir di Liga 1, dengan hanya 1 yang berujung imbang.
Beruntung, Liga 1 edisi 2022/2023 sejauh ini diputuskan tanpa degradasi. Sehingga, kiprah Persik Kediri di kompetisi sepak bola profesional itu dipastikan lanjut musim depan.
Kendati terbilang sudah aman, tetapi bukan berarti tim besutan Divaldo Alves itu sudah tak lagi punya tekanan atau menyandang beban.
Justru diakui oleh Arthur Irawan, tekanan yang dialami rekan setimnya tetap besar seiring peringkat tim yang tak kunjung membaik.
"Kalau melihat posisi di klasemen sekarang, sudah pasti ada tekanan yang besar," ucap kapten Tim Macan Putih itu.
Namun, Arthur menilai bahwa semua tekanan yang dialami rekan setimnya merupakan bagian dari perjalanan karier sebagai pesepak bola profesional.
"Ya sudah jadi risiko. Jadi ketika menang atau kalah, pasti selalu ada tekanan pada setiap pekan pertandingan," tegas dia.
1. Jadi Motivasi
Kendati demikian, Arthur Irawan mengajak rekan setimnya untuk tidak larut dalam keterpurukan dalam waktu yang lama.
Pasalnya, Persik Kediri masih punya 10 jadwal pertandingan tersisa musim ini. Bahkan, 6 di antaranya digelar di Stadion Brawijaya Kediri.
Maka dari itu, dia menandaskan agar semua pemain bisa menjadikan berbagai tekanan yang dirasakan saat ini untuk memotivasi diri sendiri.
"Kalau mau menjadi pemain yang hebat dan profesional, kita mesti membela klub besar dengan segala tekanan yang ada," ucap Arthur Irawan.
"Apalagi kami sekarang membela klub besar seperti Persik Kediri, dengan dua bintang pada logonya," sambung eks pemain Persebaya tersebut.
Ya, dua bintang pada logo yang dimaksud adalah bukti bahwa Persik Kediri pernah berjaya di era lalu, ketika menjuarai Liga Indonesia musim 2003 dan 2006.
Prestasi itu pula yang mengantar tim kebanggaan warga Kota Tahu berkiprah di Liga Champions Asia pada 2004 dan 2007.
Kendati sempat terdegradasi sampai ke Liga 3, Tim Macan Putih kemudian mampu bangkit hingga bertengger di Liga 1 sejak 2020.
Persik Kediri lantas menjuarai Liga 3 musim 2018 sebelum kemudian menyempurnakan juara di Liga 2 musim 2019 hingga promosi ke Liga 1.
"Kami sebagai pemain, sebaiknya menikmati saja berbagai tekanan saat ini," pungkas kapten Persik Kediri di Liga 1, Arthur Irawan.