x

Liga 1: Rahasia Gilbert Agius Pilih Tinggalkan Malta dan Gabung PSIS Semarang

Kamis, 2 Maret 2023 18:46 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Mantan penyerang Timnas Malta, Gilbert Agius, resmi menjadi pelatih PSIS Semarang

INDOSPORT.COM - Gilbert Agius membocorkan dua rahasia yang membuatnya pilih meninggalkan Malta dan merantau ke Liga 1 Indonesia dengan gabung PSIS Semarang. Legenda hidup Timnas Malta ini melihat dua hal yang jadi kelebihan sepak bola Indonesia.

Gilbert Agius merupakan sosok yang punya nama besar di Malta. Hanya ada satu tim Malta yang dia bela mulai tahun 1990 hingga 2014 yakni Valletta. Setelah itu, ia juga dipercaya masuk dalam staf kepelatihan Valletta hingga tahun 2021.

Peningkatan karir dalam kepelatihan didapat Gilbert Agius ketika dipercaya jadi nahkoda Malta U-21 pada 2021-2022. Setelah itu, Gilbert Agius juga sempat menjadi caretaker untuk Timnas Malta pada 2022.

Perjalanan panjang bersama sepak bola Malta dilanjutkan dengan keputusan mengejutkan pada tahun ini. Gilbert Agius memilih untuk menerima tawaran merantau ke Indonesia dengan gabung PSIS Semarang.

Gilbert Agius diterima PSIS setelah memaparkan program jangka panjangnya. Dia kemudian diikat kontrak oleh manajemen PSIS hingga tahun 2025.

Baca Juga

Dua laga telah dijalani Gilbert Agius dengan berada di pinggir lapangan. Sayangnya, Gilbert Agius belum mempersembahkan kemenangan karena PSIS ditahan Persita Tangerang 0-0 dan dikalahkan Bhayangkara FC 2-3.

Usai kekalahan dari Bhayangkara FC, Gilbert Agius menjelaskan keputusan untuk terbang ke Indonesia. Ada rahasia yang membuatnya tak berpikir panjang untuk merantau jauh ke Indonesia.

"Saya merasa terhormat untuk ada di PSIS. Sebelum ini saya sudah melakukan riset tentang PSIS dan sepak bola Indonesia," kata Gilbert Agius, Rabu (1/3/23).

Baca Juga

Sepak bola Malta memang tak segemerlap Liga 1 2022/2023. Bahkan, ketika Timnas Malta bertanding, jumlah suporter yang datang bisa kalah dari penonton derby Persija Jakarta melawan Persib Bandung.

Maka, suporter menjadi salah satu rahasia dibalik keputusan Gilbert Agius datang ke Indonesia. Ia mendapat banyak informasi tentang suporter Indonesia melalui internet.

"Ada dua hal yang saya dapatkan (saat riset). Pertama, tentang passion dari suporter, sangat luar biasa, khususnya untuk suporter PSIS sangat luar biasa," tutur Gilbert Agius.

Baca Juga

1. Berkat Suporter

Koreografi Snex di Laga Liga 1 2019 antara PSIS Semarang vs Arema FC.

Saat timnya kalah dari Bhayangkara FC, para suporter PSIS tetap memberi semangat. Pengalaman indah bersama suporter ini yang membuatnya tak pernah meninggalkan Valletta semasa menjadi pemain.

"Saat masih jadi pemain, saya tidak pernah pindah dari satu klub. Salah satu alasannya karena saya punya hubungan baik dengan suporter. Ketika dalam pertandingan hasilnya bagus, suporter datang, memberi support, itu yang membuat saya tidak berganti klub," jelas Gilbert Agius.

Ternyata, kualitas pemain yang bermain di Liga 1 juga mendasari Gilbert Agius mau menerima tawaran PSIS Semarang.

Bisa jadi, ketika mencari informasi di internet, Gilbert Agius mendapati pemain-pemain beken dunia yang berkarir di Liga 1.

Baca Juga

Mulai dari trio Premier League, seperti Michael Essien, Carlton Cole dan Peter Odemwingie, hingga Brwa Nouri yang kini membela Bali United atau Hanno Behrens di Persija Jakarta.

Sementara tentang pemain lokal, ada kemungkinan Gilbert Agius mendapat informasi dari Taisei Marukawa. Winger asal Jepang ini merupakan bekas anak asuh Agius di Valletta.

Baca Juga

"Pemain di sepak bola Indonesia, baik lokal maupun asing memiliki level yang sangat bagus. Jadi, dua hal itu yang mendasari Indonesia jadi destinasi sebagai pelatih setelah Malta," ungkap Gilbert Agius.

Gilbert Agius masih memiliki waktu panjang untuk menikmati sepak bola Indonesia. Jika dia memiliki karir cemerlang seperti Marukawa, bukan tak mungkin ada pelatih-pelatih Malta lain yang akan ke Indonesia.

Di ranking FIFA, Malta memiliki ranking yang lebih rendah dari Indonesia. Malta berada para ranking 167. Namun, pelatih-pelatih Malta mengantongi lisensi UEFA Pro yang menjadi "syarat" berkarir di Liga 1 2022/2023.

Baca Juga
PSIS SemarangLiga IndonesiaLiga 1Berita Liga 1BRI Liga 1 2021-2022Liga 1 2022-2023Gilbert Agius

Berita Terkini