Bintang AC Milan Ungkap Perbedaan Permainan Liga Italia dan Liga Inggris, Mana yang Lebih Sulit?
INDOSPORT.COM – Bintang AC Milan, Fikayo Tomori, ungkap perbedaan permainan Liga Italia (Serie A) dan Liga Inggris (Premier League), manakah yang lebih sulit?
Sebagaimana diketahui, Liga Italia dan Liga Inggris adalah salah satu liga teratas di kancah Eropa hingga saat ini.
Jika berbicara sekitar 10 tahun yang lalu, Liga Italia masih menunjukkan pamor yang lebih tinggi ketimbang Liga Inggris saat itu.
Banyak pemain bintang kelas dunia yang ingin datang ke Liga Italia, terutama untuk membela AC Milan yang saat itu masih begitu digdaya pada masanya.
Terlebih lagi, Antonio Cassano sebelumnya sempat menuturkan bahwa AC Milan tidak perlu taktik saat masih dibesut Massimiliano Allegri karena sudah berisikan skuad kelas dunia.
“Kami punya Abbiati di posisi kiper, Zambrotta dan Jankulovksi sebagai full-backs, Thiago Siva dan Nesta di bek tengah, Piro atau Van Bommel di tengah, (beserta) Gattuso, Seedorf, dan Ambrossini,”
“Saya di belakang Ibrahimovic dan Robinho. Apakah Anda tahu? Kita tak perlu menjalankan taktik,” tutur Antonio Cassano.
Tentu saja dengan banyaknya pemain kelas dunia saat itu, Massimiliano Allegri cuma perlu berfokus membuat anak asuhnya dalam kondisi terbaik alih-alih memikirkan tentang taktik ini atau itu.
Namun, zaman sudah berubah saat ini yang mana Liga Inggris saat ini menjadi liga paling kompetitif di dunia dengan permainannya.
Sementara itu, bintang AC Milan bernama Fikayo Tomori mengungkapkan perbedaan permainan di Liga Italia dan Liga Inggris, lantas manakah yang lebih sulit baginya?
1. Ternyata, Liga Italia Harus Penuh Perhitungan
Bintang AC Milan, Fikayo Tomori, membeberkan secara tak langsung bahwa Liga Italia lebih sulit ketimbang Liga Inggris.
“Di Italia, seperti ‘Oh, Anda harus begini saat menerima bola. Posisi tubuh Anda harus begini, lalu kea rah sanalah Anda harus mengumpan bola,” tandas bek tengah AC Milan, Fikayo Tomori.
“Di Inggris, Anda bisa lebih bermain menggunakan naluri. Di Italia Anda harus menghilangkan hal tersebut sebanyak mungkin.”
“Jadi, Anda sudah tahu apa yang harus dilakukan di lapangan, bagaimana memainkan bola, dan ke mana harus mengumpan bola,” sambung Fikayo Tomori yang pernah bermain bagi Chelsea.
Fikayo Tomori sendiri adalah produk akademi Chelsea dan ia dibuang ke AC Milan pada Juli 2021 lalu seusai Rossoneri menebusnya dengan kocek 31,6 juta euro atau sekitar 549 miliar rupiah.
Sempat tersisihkan bersama The Blues, Tomori menjelma menjadi bek andalan Stefano Pioli dalam mengawal lini pertahanan mereka.
Terlebih lagi, pria dengan tinggi 185 cm tersebut juga menjadi pemain kunci Stefano Pioli dalam menyabet gelar Scudetto pada musim 2021/2022 lalu.
Sayangnya, performa Fikayo Tomori sempat menunjukkan sedikit penurunan pada musim ini dan tetap saja sang pemain masih menjadi salah satu bek kepercayaan Stefano Pioli.
Pasukan Stefano Pioli ini selanjutnya akan melanjutkan laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions antara Tottenham Hotspur vs AC Milan pada Kamis (09/03/2023) pukul 03:00 WIB di Tottenham Hotspur Stadium.
Sumber: Football Italia