Kalah Cepat, Deretan Pemain Keturunan Indonesia di Eropa Ini Lebih Dulu Dipanggil Timnas Negara Lain
INDOSPORT.COM - PSSI meski baru dipimpin kepengurusan anyar Erick Thohir yang mengusung banyak misi mulia tetap tak bisa lolos dari kritik pedas terutama soal timnas Indonesia.
Salah satu masalah terbesar bagi federasi sepakbola Indonesia tersebut adalah belum bisa menemukan lawan untuk ajang uji coba resmi untuk periode 20-28 Maret 2023 mendatang.
Padahal agenda tersebut sangat penting bagi timnas Indonesia mengingat dapat menjadi kesempatan untuk menaikkan peringkat di rangking FIFA sekaligus bereksperimen soal taktik yang akan digunakan saat Piala Asia 2023 berlangsung.
Tidak ketinggalan polemik lambatnya proses naturalisasi untuk para pemain keturunan sehingga publik dibuat jengah.
Seolah tidak belajar dari berlarut-larutnya pemberian status WNI pada trio Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Shayne Pattynama, PSSI juga dituding tidak serius untuk menjajaki naturalisasi untuk bakal calon penggawa timnas Indonesia junior.
Adalah proses naturalisasi pada Justin Hubner yang saat ini tengah menjadi topik panas di kalangan pecinta sepakbola tanah air.
Defender 19 tahun yang memperkuat Wolverhampton Wanderers itu diketahui masuk dalam daftar pemain timnas Belanda U-20 untuk FIFA Matchday mendatang dan hal ini tidak akan jadi masalah jika sebelumnya ia belum masuk rencana PSSI untuk proyek naturalisasi.
Sejak akhir tahun lalu Hubner sudah membuat komitmen pada PSSI jika ia akan membela timnas Indonesia U-20 yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 2023 dan bahkan sudah sempat mengikuti pemusatan latihan dan bermain di uji coba non-resmi.
Justin Hubner mengaku jika pihak federasi belum memberikan perkembangan lebih lanjut soal pergantian paspornya. Itulah kenapa ia masih bisa bermain untuk Belanda U-20 yang sempat dibelanya tujuh kali.
Publik khawatir jika PSSI tidak mempercepat proses naturalisasinya, maka Hubner akan memperpanjang daftar pemain yang 'dicuri' negala lain karena tidak segera diikat secara resmi. Berikut ini daftarnya.
1. Ada Putra Legenda Besar Belanda
1. Julian Oerip (Timnas Belanda U-17)
Salah satu talenta muda terbaik milik AZ Alkmaar, Julian Oerip, rupanya punya darah Indonesia tepatnya Surabaya dan tentunya punya kans untuk membela timnas Indonesia.
Hanya saja gelandang serang 16 tahun itu rupanya sudah berada dalam dekapan Belanda dan telah masuk dalam tim sejak level U-16.
Terbaru nama Oerip masuk dalam daftar skuad De Oranje U-17 untuk laga kualifikasi Piala Eropa U-17 melawan Denmark, Irlandia Utara, dan Inggris pada Maret ini sehingga peluang bagi PSSI mendekat sementara ini setidaknya cukup tertutup.
2. Irfan Karijowidjojo (Timnas Belanda U-17)
Selain Julina Oerip, skuad Belanda U-17 terkini masih punya pemain keturunan lain dalam diri Irfan Karijowidjojo. Posisi mereka pun serupa yakni gelandang serang.
Ia juga punya darah Jawa yang kental dari kakek dan neneknya yang pindah ke Suriname saat era kolonial. Karijowidjojo pun kini menjadi warga negara Belanda dan belajar di akademi ADO Den Haag.
3. Damian van der Vaart (Timnas Belanda U-17)
Jika anda mengira jika pemain yang satu ini punya hubungan darah dengan Rafael van der Vaart, maka anda tidak salah. Damian van der Vaart memang putra kandung dari sang legenda besar Belanda.
Ia punya darah Indonesia dari ibunya, Sylvie Meis, yang seorang model kondang Belanda. Karier dini sepakbola Van der Vaart berpindah-pindah mengikuti karier ayahnya yang pensiun pada 2018 silam.
Wonderkid 16 tahun itu sempat belajar di Jerman sebelum kini memperkuat akademi Esbjerg di Denmark. Bersama Julian Oerip dan Irfan Karijowidjojo, Van der Vaart juga masuk dalam skuad terkini Belanda U-17.
4. Kaya Symons (Timnas Belanda U-18)
Beralih ke Belanda U-18, ada Kaya Symons (17) yang merupakan penggawa belia milik Vitesse Arnhem sekaligus kapten tim U-21 mereka.
Symons merupakan bek kiri yang punya jenjang karier cukup panjang bersama Tim Oranye karena sudah dipercaya KNVB sejak level U-15.
2. Satu Nama Tembus Skuad Senior Suriname
Boleh dibilang ia adalah salah prospek paling cerah bersama klubnya usai menandatangani kontrak profesional berdurasi empat tahun pada 2021 silam.
5. Xavi Woudstra (Timnas Belanda U-18)
Berbeda dengan Kaya Symons, Xavi Woudstra sebelumnya belum pernah dipanggil ke timnas Belanda jenjang manapun namun sukses pemuda keturunan Maluku tersebut menembus skuad senior Heerenveen membuatnya dimasukkan ke skuad U-18 De Oranje.
Woudstra adalah produk akademi Ajax Amsterdam namun midfielder 18 tahun itu hijrah ke klubnya saat ini pada Juli 2021 silam.
Info lain tentangnya adalah ia sempat menjadi rekan satu tim calon pemain naturalisasi timnas Indonesia lainnya dari Ajax yakni Noah Gesser yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas pada tahun lalu.
6. Million Manhoef (Timnas Belanda U-20)
Menjadi pemain reguler di Vitesse Arnhem di kasta teratas Liga Belanda saat usianya baru 21 tahun, Million Manhoef jelas jadi bakat paling spesial di daftar ini.
Ia berposisi sebagai sayap kiri dan sudah mengemas enam gol dan dua assist dari 23 pertandingan liga bersama klubnya dan menjadi salah satu bintang U-23 terbaik musim 2022/2023.
Manhoef masih punya darah Jawa dari leluhurnya yang merupakan imigran Suriname. Sangat disayangkan timnas Indonesia harus kecolongan dan tidak bisa mengamankan talentanya.
7. Godfried Roemeratoe (Timnas Senior Curacao)
Pemain keturunan Indonesia tidak hanya ada di Belanda namun juga Curacao. Contohnya Godfried Roemeratoe yang segera mendapatkan debut bersama negara 'baru'-nya usai sempat memperkuat tim junior Belanda di masa lampau.
Romeratoe yang sudah berusia 23 tahun merumpur di Israel bersama Hapeol Tel Aviv. Sejak Juli 2022 ia sudah bermain 19 kali di sana dan akhirnya membuat Curacao tertarik untuk menggunakan jasanya.
Jika semua lancar, maka Romeratoe akan menjalani debutnya bersama The Blue Panther yang melakukan uji coba kontra Kanada pada 25 Maret mendatang.