Resmi Latih Tim Italia, Kurniawan Dwi Yulianto Singgung Mindset Pemain Indonesia
INDOSPORT.COM - Resmi melatih tim Serie B Italia, Como 1907, Kurniawan Dwi Yulianto mengaku adanya perbedaan besar antara pemain Indonesia dengan pemain Italia.
Kurniawan Dwi Yulianto merupakan pelatih Indonesia yang berkesempatan menjadi asisten pelatih tim sepak bola kasta kedua Italia, Como 1907.
Kurniawan atau yang akrab disapa 'Si Kurus' itu sudah bergabung dengan tim sejak pertengahan tahun 2022 lalu.
Namun ia sempat kembali ke Indonesia, untuk menyelesaikan kursus kepelatihan dan pengambilan lisensi AFC Pro yang tengah dihelat di Malaysia.
Kurniawan kemudian kembali ke Italia, dan membantu menukangi Cesc Fabregas dkk. Kini ia kembali untuk membantu Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2023.
Saat di Italia, Kurniawan melihat adanya jurang perbedaan yang besar antara pesepak bola Indonesia dan Italia, yang kualitasnya sudah diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
"Mohon maaf, bukan mengecilkan hati pemain Indonesia, tapi ini faktanya, dan kita tidak bisa menyalahkan seratus persen para pemain kita," ucap Kurniawan Dwi Yulianto.
"Saya pun merasakan hal yang sama, saya kurang mendapatkan knowledge atau edukasi tentang bagaimana menjadi seorang pemain profesional sejati."
"Ini menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh stakeholder sepak bola Indonesia, bahwa untuk mendapatkan sesuatu hasil yang maksimal itu prosesnya harus benar."
"Diawali dari mindset pemain itu sendiri. Para pemain di sini (Italia) benar-benar fokus dengan passion dia," ujarnya.
1. Target Kurniawan di Italia
Diketahui, Kurniawan Dwi Yulianto resmi dikontrak oleh Como 1907 dengan durasi cukup lama, yakni lima tahun.
Namun, lisensi AFC Pro hanya bisa digunakan di kancah Asia, sehingga Kurniawan Dwi Yulianto memiliki target tinggi selama lima tahun melatih Como.
Si Kurus berharap dalam lima tahun masa petualangannya di Como 1907 Italia, ia bisa mendapatkan lisensi UEFA Pro atau lisensi kepelatihan level Eropa.
"Sebagai pelatih, saya harus terus belajar dan belajar. Ini dunia yang dinamis, dan sepak bola selalu berkembang," ucap Kurniawan beberapa waktu lalu.
"Saya ingin mengejar lisensi kepelatihan UEFA Pro. Sebab, saya berkarier di Eropa dan kesempatan itu pun terbuka," lanjut Kurniawan Dwi Yulianto lagi.
Menjalani karier sepak bola di negeri Pizza bukanlah hal yang baru bagi Kurniawan. Ia pernah mencicipi sepak bola Italia dalam program Primavera, semasa masih aktif bermain.
Selama berada di Italia, Kurniawan mampu mencuri perhatian internasional. Bahkan, ia langsung dikontrak oleh salah satu tim papan atas Italia saat itu, yakni Sampdoria.
Di Sampdoria, Kurniawan mampu membuat sang pelatih, Sven-Goran Eriksson takjub dan mempercayainya saat tur Asia pada tahun 1994 silam.
Tak hanya bermain di Italia, Kurniawan juga pernah melebarkan sayapnya ke Swiss dan membels FC Luzerns, sebelum akhirnya ia memilih pulang kembali ke Indonesia.
Setelah gantung sepatu, Kurniawan pernah menjadi asisten pelatih di Timnas Indonesia. Kemudian ia melebarkan sayap ke Malaysia, menjadi pelatih Sabah FC sejak Desember 2019.