Curhat Lionel Messi Insecure Jadi Paling Cebol: ke Mana-Mana Saya Selalu Bawa Jarum Suntik
INDOSPORT.COM - Jauh dari kesuksesannya sekarang, bintang Paris Saint-Germain (PSG) Lionel Messi rupanya memiliki masa lalu yang cukup kelam, bahkan terngiang sampai saat ini.
Dalam sebuah wawancara, Lionel Messi mengatakan, dirinya mengidap masalah kekurangan hormon pertumbuhan.
Penyakit tersebut membuat Lionel Messi susah memiliki tinggi badan yang proporsional. Bahkan, ia mengatakan paling cebol semasa sekolah dahulu.
Lebih lanjut, pemenang Ballon d'Or tujuh kali menjelaskan dirinya harus melakukan terapi yang terbilang cukup ekstrim. Dan pengobatan ini dilakukan setiap hari.
"Setiap malam saya harus memasukkan jarum ke kaki saya, malam demi malam, setiap hari dan ini selama tiga tahun," katanya, dikutip dari Sportskeeda, Rabu (15/3/23).
Jawara Piala Dunia 2022 itu bahkan sempat kehilangan kepercayaan diri saat bergaul dengan teman-temannya.
"Saya sangat kecil, mereka mengatakan bahwa ketiak saya pergi ke lapangan atau ketika saya pergi ke sekolah. Saya selalu yang terkecil," terangnya.
"Seperti itu, sampai saya menyelesaikan perawatan dan saya kemudian mulai tumbuh dengan baik."
Pada sebuah wawancara dengan El Salvador El Grafico, di mana La Pulga sempat dinilai sebagai orang aneh.
Pasalnya, Messi kala itu sering menyuntik dirinya sendiri tanpa bantuan seorang dokter. Tak sedikit orang yang melihat hal itu terkejut.
1. Bawa Suntik Kemana-Mana
"Orang-orang yang melihat saya menyuntik diri sendiri terkejut dan merasa sakit. Itu tidak membuat saya khawatir," ungkapnya.
Lanjut Messi, ia selalu membawa jarum suntik kemanapun dirinya pergi. Tujuannya agar pengobatannya berjalan cepat dan baik.
"Kemanapun saya pergi saya membawa jarum suntik di dalam kotaknya dan langsung memasukkannya ke lemari es, jika saya pergi ke rumah teman."
La Pulga didiagnosis menderita Growth Hormone Deficiency (GHD) pada usia 11 tahun.
Kondisi ini terjadi akibat Messi dilaporkan kekurangan hormon pertumbuhan, yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis.
Dalam menjalani perawatan, penyerang PSG itu harus menggelontorkan dana senilai $ 900 per bulannya.
Namun orang tua Messi, River Plate dan Newell's Old Boys dilaporkan tak sanggup biaya tersebut.
Ia pun pindah ke Barcelona pada tahun 2000 dan menyelesaikan pengobatannya setahun kemudian, atau tepat pada usia 14 tahun.
Messi kemudian menghabiskan 21 tahun dengan raksasa Catalan, sebelum pada akhirnya pergi ke PSG menyandang status bebas transfer.
Diketahui, La Pulga tetap bermain bola dan berlatih sekuat tenaga meski memiliki riwayat penyakit yang membuat dirinya setiap saat berobat.
Sumber: Sportskeeda