Umbar Sumpah Serapah Usai Tonton Chelsea vs Everton, Tanda Boehly Siap Pecat Potter?
INDOSPORT.COM - Saksikan langsung laga Liga Inggris (Premier League) antara Chelsea vs Everton pada Minggu (19/03/23) lalu, Todd Boehly dibuat kecewa.
Pemilik dari The Blues tersebut tidak senang dengan performa yang ditunjukkan oleh anak-anak asuh Graham Potter dan tertangkap kamera menyuarakan sumpah serapah.
Menjamu Everton di Stamford Bridge, Chelsea sebenarnya bisa unggul lebih dahulu di awal babak kedua via gol Joao Felix.
Hanya saja The Toffees bisa merespon tidak kalah cepat dengan lesakan Abdoulaye Doucore pada menit ke-69.
Nasib seolah tersenyum pada kubu tuan rumah usai wasit memberikan Chelsea hadiah penalti di menit 76 pasca dilanggarnya Reece James di kotat terlarang dan Kai Havertz dapat mengkonversinya menjadi gol kedua timnya namun ternyata tidak demikian.
Satu menit jelang waktu normal usai Everton dapat kembali menyamakan skor kali ini lewat Ellis Simms dan kedudukan 2-2 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Dalam laga ini Potter dianggap membuat sejumlah blunder dalam melakukan subtitusi. Saat Christian Pulisic harus ditarik karena cedera, manajer asal Inggris tersebut justru memasukkan Conor Gallagher.
Padahal ia punya opsi untuk memanggil Mykhailo Mudryk atau Noni Madueke yang lebih eksplosif. Begitu juga dengan penarikan Wesley Fofana untuk memberikan kesempatan bagi Trevoh Chalobah melakukan cameo dua menit sebelum gol kedua Everton lahir.
Tambahan satu poin tidak membuat Chelsea bisa naik dari peringkat kesepuluh di klasemen sementara Liga Inggris. Wajar jika kemudian Todd Boehly merasa kesal dengan progres klub barunya sejauh ini.
Saat ditanyai oleh fans di luar stadion mengenai performa tim Graham Potter, pengusaha sukses asal Amerika Serikat tersebut hanya menjawab singkat "sh*t f*cking game" alias "pertandingan sampah". Interaksi tersebut sempat terekam kamera ponsel pintar.
1. Pantas Didepak?
Di bawah komando Graham Potter, Chelsea memang belum bisa menemukan laju yang konsisten baik itu di Liga Inggris maupun kompetisi lainnya.
Sejak didatangkan sebagai pengganti Thomas Tuchel pada September tahun lalu, eks bos Brighton and Hove Albion itu baru punya rataan 1,47 poin saja dari 30 pertandingan lintas ajang.
Padahal oleh Todd Boehly ia sudah disokong dengan pembelian-pembelian mahal pada bursa transfer musim dingin 2023 lalu.
Hanya saja fasilitas mewah itulah yang diperkirakan jadi alasan kenapa awal era kepelatihan Potter di Chelsea penuh dengan aral melintang.
Minimnya pengalaman menukangi skuad dengan banyak pemain berlabel bintang membuat pria 47 tahun itu kesulitan menjadi sosok dominan di ruang ganti.
Saat masih menjadi pelatih Brighton, padahal Potter dikenal sebagai juru taktik muda dengan racikan taktik brilian yang bisa menumbangkan banyak raksasa Liga Inggris. Itulah kenapa Chelsea tertarik untuk merekrutnya.
Kini isu Boehly hendak memecat Potter masih simpang siur. Kegagalan untuk finis di empat besar alias zona Liga Champions dipastikan bakal membuat posisi sang manajer terancam di Stamford Bridge.
Sejumlah nama manajer baru mulai dikaitkan dengan London Biru. Ada Zinedine Zidane, Luis Enrique, hingga Diego Simeone. Bahkan Tuchel pu diperhitungkan untuk didatangkan kembali.
Todd Boehly bila tidak keberatan mengeluarkan lebih banyak uang untuk Chelsea karena tidak adanya Liga Champions, ada baiknya mempertahankan Graham Potter.
Ia patut diberi waktu untuk mengenal skuadnya lebih baik mengingat kontraknya pun masih panjang hingga Juni 2027. Bukan sesuatu yang baik juga untuk ekonomi klub mendepaknya dengan kewajiban membayar pesangon nan mahal.
Sumber: GOAL
Baca berita sepakbola dan olahraga lainnya di Google News