2 Negara ASEAN Masuk Sportradar FIFA yang Dicurigai Banyak Pengaturan Skor, Indonesia Masuk?
INDOSPORT.COM - Sportradar agensi terpercaya FIFA berhasil mengindentifikasi bahwa ada kompetisi olahraga di kawasan Asia Tenggara memiliki banyak kasus pengaturan skor.
Pihaknya mengumumkan daftar 10 negara dengan dugaan pengaturan skor atau seringkali disebut match fixing terbanyak selama tahun 2022.
Urutan pertama dari list Sportradar ditempati oleh negara Brasil dengan 152 pertandingan (match fixing). Kemudian ada Rusia dengan 92 laga.
Badan terpercaya FIFA tersebut menarik statistik dari 850.000 pertandingan di 70 olahraga di seluruh dunia dan hasilnya sangat mengejutkan.
Tercatat, sebanyak 1.212 pertandingan di 12 cabang olahraga di 92 negara diduga menjadi ladang pengaturan skor. Grafik ini meningkat 34 persen dari catatan tahun 2021.
Lebih lanjut, Sportradar mengungkapkan bahwa di kawasan Asia Tenggara, terdapat dua negara yang disinyalir melakukan match fixing.
Kedua negara tersebut adalah Filipina sejumlah 37 laga berbau pengaturan skor dan Thailand sebanyak 35 pertandingan semua kompetisi olahraga.
Pada tahun 2022, sepak bola menjadi salah satu olahraga dengan jumlah dugaan kasus match fixing terbanyak di dunia, yakni sekitar 63,9 persen dari 775 pertandingan.
Penyelidikan ini dibantu dengan Sistem Deteksi Penipuan Global (UFDS) dan Kecerdasaan Buatan (AI) dalam mendeteksi adanya kecurangan di setiap pertandingan.
“Teknologi memungkinkan kami memantau berbagai pertandingan secara dekat, memberikan informasi yang lebih detail dan akurat untuk membantu mitra, pelanggan, dan seluruh industri olahraga kami dalam upaya mereka melindungi acara olahraga dari isu negatif," Andreas Krannich, direktur global Layanan Integritas di Sportradar.
1. PSSI Janji Basmi Match Fixing di Indonesia
"Kami berharap dapat mendukung lebih banyak lagi federasi olahraga dan badan pengatur pada tahun 2023," sambung Andreas.
Adapun Liga Indonesia syukurnya belum ditemukan pertandingan yang berbau match fixing, sehingga sepak bola tanah air bebas dari mafia.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sendiri bertekad akan memberantas mafia bola yang melakukan pengaturan skor.
Pihaknya menentang keras tindakan tidak sportif tersebut terhadap siapa saja pelakunya.
"PSSI memberikan kartu merah kepada mafia bola," kata Erick, dikutip dari ANTARA.
Menurutnya, pengaturan skor sangat merugikan dunia sepakbola Tanah Air. Baik dari segi kualitas kompetisi maupun dampak ke sekitar.
"Ini sebuah hal yang sudah berlarut-larut dan sudah menjadi benalu, bisa membuat kita malu," terangnya.
Pasca resmi menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memang gencar melakukan perbaikan sepakbola Indonesia.
Sejumlah wacana regulasi kompetisi mulai dikaji dalam sesi sarasehan dengan sejumlah klub, mengingat aturan sebelumnya sempat mendapatkan pertentangan.
Saat ini, PSSI tengah bersiap menyambut gelaran Piala Dunia U-20 yang akan dilangsungkan di Indonesia.
Sumber: Zingnews, ANTARA