Memprediksi Jalannya Duel Tinju Anthony Joshua vs Tyson Fury
INDOSPORT.COM - Duel seru tinju paling akbar tahun ini akan segera digelar antara Anthony Joshua vs Tyson Fury. Butuh waktu yang lama bagi banyak pihak untuk menemukan kata sepakat dalam mewujudkan pertandingan tersebut.
Masalah negosiasi pendapatan antar kedua petinju kelas berat itu, menjadi halangan terbesar bagi promotor meski pada akhirnya mereka sepakat menandatangani perjanjian pertarungan.
"Semua pihak kini sudah menandatangani kesepakatan, dan kami akan bekerja keras beberapa minggu ke depan untuk memastikan tempat dan tanggal duel terbesar dalam tinju ini," kata promotor Johsua vs Fury, Eddie Heardn dilansir dari Sky Sport.
"Dibutuhkan usaha keras dari semua pihak untuk menyelesaikannya. Anda memiliki promotor pesaing, koneksi dari pesaing, dan petinju pesaing."
Rencana pertarungan dua juara tinju itu semakin mulus, setelah Joshua sukses mempertahankan gelar dari Kubrat Pulev pada Desember 2020 lalu, lewat kemenangan KO di ronde kesembilan.
Hasil itu membuat Anthony Joshua menjadi lawan yang lebih 'sesksi' bagi Tyson Fury karena prestasinya yang tengah naik daun usai memegang tiga sabuk mayor lainnya yaitu WBA, WBO dan IBF dengan rekor pertarungan 24 kali menang dan sekali kalah.
Sementara Fury berstatus juara tinju kelas berat WBC tak terkalahkan, dengan catatan 29 kemenangan dan sekali imbang.
Pertandingan antara Anthony Joshua vs Tyson Fury sendiri rencananya akan digelar sebanyak dua laga, dengan perhelatan pertama berlangsung sekitar bulan Juni-Juli.
Dan pertandingan kedua sekitar bulan November-Desember. Sementara venue, belum diketahui.
1. Prediksi Laga Anthony Joshua vs Tyson Fury
Anthony Joshua dan Tyson Fury merupakan dua petinju aktif yang cukup populer saat ini. Pertemuan keduanya merupakan duel yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang.
Bahkan mantan juara dunia kelas berat David Haye ikut mengomentari duel panas tersebut. Ia menyarankan pelatih Tyson Fury, Gipsy King untuk membuang taktik yang digunakannya kala melawan Deontay Wilder.
"Tyson Fury, yang diyakini banyak orang adalah nomor satu karena Fury mengalahkan Wilder, dan dia adalah juara linier, tapi saya pikir ini waktu yang tepat untuk Anthony Joshua," kata dia dikutip dari The Sun.
Lebih lanjut, meski Joshua secara catatan banyak memenangkan gelar namun Haye berkeyakinan bahwa Fury lah yang akan memenangkan laga.
"Tyson Fury berada di posisi tertinggi. Kemenangan atas Wilder membuatnya tampak seperti unggulan, kepercayaan dirinya akan setinggi langit dan saya benar-benar berpikir Fury dan timnya tidak menilai AJ setinggi yang seharusnya mereka lakukan. Itu menyebabkan potensi masalah."
Untuk pertama kalinya dalam sejarah kelas berat, ada empat sabuk yang dipertaruhkan. Yakni 3 dari Joshua (WBA, IBF, WBO) dan satu dari Fury (WBC).
Sedangkan Tyson Fury mendapatkan sabuk WBC usai mengalahkan Deontay Wilder dari gelar juara WBC pada Februari 2020.
Awalnya, mereka bermain imbang pada 2018, tetapi Fury mengubah taktik dalam pertandingan ulang menjadi lebih menyerang pada pertarungan keduanya. Hasilnya memang Wilder babak belur di sekitar ring.
Meski begitu, Haye, 40 tahun, merasa strategi itu tidak terlalu menguntungkan Fury jika melawan JOshua.
"Jika Tyson Fury menyerang Anthony Joshua dengan cara yang sama, yang dia lakukan di Vegas melawan Deontay Wilder, saya tidak percaya itu menguntungkannya," kata dia.
"Saya yakin dia akan tampil terlalu terbuka, terlalu lebar dan seseorang yang secepat, atletis, dan terampil seperti Anthony Joshua akan mampu meninju tepat di tengah dan membawanya keluar, dan mengalahkannya lebih awal. Saya tahu itu prediksi yang kontroversial," tutup David Haye.