Sosok Boy Pohan, Wasit Tinju Indonesia Pertama di Olimpiade Tokyo 2020
INDOSPORT.COM - Profil Muhammad Arisa Pohan adalah wasit tinju asal Indonesia pertama yang lolos ke untuk memimpin di Olimpiade Tokyo 2020.
Indonesia kembali dipercaya oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk mengirim salah satu wakilnya menjadi wasit di cabang olahraga tinju pada gelaran Olimpiade Tokyo 2020 mendatang di Jepang.
Pesta olahraga multi event terbesar itu rencananya akan digelar pada 23 Juli hingga 08 Agustus 2021 mendatang.
Wasit tersebut adalah Muhammad Arisa Pohan.Perjuangan pria yang karib disapa Boy Pohan untuk menjadi wasit tinju di Olimpiade Tokyo 2020 tidaklah mudah.
Dirinya harus melalui proses seleksi yang ketat, serta beberapa tes tulis dan wawancara melalui zoom oleh Boxing Task Force yang merupakan satuan tugas bentukan IOC untuk mengambil alih tugas Asosiasi Tinju Amatir Internasional (AIBA).
AIBA dibaned oleh IOC dalam mengurusi pertandingan cabang olahraga tinju untuk Olimpiade, pasca kejadian pengaturan kemenangan di Olimpiade Rio 2016 lalu.
"Alhamdulillah, saya bisa lolos dari ujian tertulis maupun wawancara melalui zoom yang dilakukan Tim Boxing Task Force,
"Dan, saya juga sudah menerima surat tugas untuk menjadi wasit/juri di Olimpiade Tokyo 2020," kata Boy Pohan yang dihubungi, Jumat (09/07/21).
Boy Pohan tercatat dalam sejarah tinju amatir nasional dengan menjadi wasit tinju pertama asal Indonesia yang tampil di Olimpiade.
"Saya senang dan bangga bisa menjadi wasit/juri pertama Indonesia yang menembus Olimpiade," tuturnya.
Boy Pohan akan bertolak ke Jepang pada 20 Juli dan kembali ke Tanah Air pada 9 Agustus 2021. Selama memimpin, dirinya bertekad agar menjalankan tugas dengan amanah sebagaimana mandat dari misi Boxing Task Force.
"Saya siap menjalankan misi Boxing Task Force yang ingin penilaian tinju dilakukan secara fair," lanjutnya.
"Ini sesuai dengan misi IOC yang ingin membersihkan tinju dari kasus pengaturan kemenangan. Dan, saya juga punya kewajiban menjaga nama baik bangsa dan negara di Olimpiade Tokyo 2020 nanti," ungkapnya.
Saat ini, pria kelahiran Padang tersebut menjabat sebagai Ketua Wasit/Hakim Pengurus Provinsi Pertina DKI Jakarta.
1. Perjuangan Boy Pohan
Perjalanan Boy Pohan dalam menembus menjadi wasit Olimpiade Tokyo 2020 tidaklah mudah. Pria berusia 36 tahun ini lebih dahulu harus berjuang memimpin beberapa kali pertandingan kualifikasi Olimpiade untuk cabor tinju yang dipantau oleh Boxing Task Force.
Tugas pertama yang diembannya kala memimpin babak Kualifikasi Tinju Olimpiade 2020 zona Afrika di Senegal pada 20 sampai 29 Februari 2020.
Pertandingan tersebut juga menjadi ajang seleksi wasit yang akan memimpin cabor tinju di Olimpiade Tokyo 2020.
Total ia menjadi pengadil dalam 31 pertandingan sampai babak final. Harapannya bisa kandas jika kepemimpinannya di satu pertandingan terdapat eror dalam memberi poin petinju yang berlaga.
Tantangan berikutnya yang harus dilewati Boy Pohan adalah babak Kualifikasi Olimpiade zona Eropa di London, Inggris, pada 14 sampai 24 Maret 2020.
"Kemarin kembali dari Senegal tanggal 3 dan harus ke Inggris lagi tanggal 11, mudah-mudahan pas jadi wasit di sana tampil maksimal jadi peluang ke olimpiade tetap ada," dia menjelaskan.
Beruntung beberapa rintangan yang diberikan kepada Boy Pohan berhasil ia lalui dengan baik, hingga akhirnya Boxing Task Force mengundangnya untuk tes dan wawancara sebelum akhirnya ia dinyatakan lolos menjadi wasit tinju Olimpiade Tokyo 2020.