INDOSPORT.COM - Salah satu atlet NFL (National Football League) Amerika Serikat, yakni Colin Kaepernick kariernya hancur usai mengkritik kepemimpinan Presiden Donald Trump. Bagaimana kisahnya?
Colin Kaepernick dikenal usai aksinya berlutut sepanjang diputarnya lagu kebangsaan Amerika Serikat di laga pembuka NFL Games 2016 silam. Colin yang saat itu membela San Francisco 49ers melakukan hal tersebut sebagai protes atas kebrutalan polisi dan ketidaksetaraan rasial di Amerika Serikat.
Kapernick yang bernama lengkap Colin Rand Kaepernick mengawali kariernya sebagai atlet American Football dengan membela klub Nevada Wolf Pack pada 2008. Ia pun dinobatkan sebagai Western Athletic Conference (WAC) Offensive Player of the Year sebanyak dua kali.
Setelah lulus, ia dipilih oleh 49ers untuk babak kedua NFL Draft 2011. Kaepernick memulai karier sepak bola profesionalnya sebagai gelandang cadangan Alex Smith dan menjadi starter 49ers di pertengahan musim 2012 setelah Smith mengalami gegar otak.
Dia kemudian menjadi gelandang utama tim selama sisa musim, membawa 49ers ke penampilan Super Bowl pertama mereka sejak 1994. Selama musim 2013 di musim penuh pertamanya sebagai starter, Kaepernick membantu 49ers mencapai NFC Championship Game.
Titik balik dalam karienya dimulai pada 2016 karena aksinya berlutut saat lagu kebangsaan Amerika Serikat diputar, sebagai protes terhadap ketidakadilan rasial, kebrutalan polisi dan penindasan sistematis di negara tersebut.
Minggu berikutnya, dan sepanjang musim reguler, Kaepernick berlutut saat menyanyikan lagu kebangsaan. Aksi protes itu menimbulkan pro kontra, beberapa memuji Kaepernick dan pendiriannya melawan rasisme sementaran yang lain mencela protes tersebut.
Tindakan tersebut menghasilkan gerakan protes yang lebih luas dan pada September 2017 Presiden Donald Trump mengatakan bahwa pemilik NFL harus "memecat" pemain yang memprotes selama lagu kebangsaan.
Karier Kaepernick langsug menukik tajam, ia menjadi agen bebas setelah musim 2017 dan tak ada satu pun tim yang bersedia merekrutnya. Para analis dan pengamat mengaitkan kejatuhan Kaepernick sebagai atlet NFL disebabkan aktivitas politiknya.
Pada November 2017, dia mengajukan keluhan terhadap NFL dan pemiliknya, menuduh mereka berkolusi agar dia tidak masuk liga. Kaepernick menarik keluhan tersebut pada Februari 2019 setelah mencapai kesepakatan rahasia dengan pihak NFL.
Meski mengalami kehancuran karier karena pendiriannya, Kaepernick tetap aktif menyuarakan pendapat dan berkampanye menentang segala bentuk rasisme dan ketidakadilan.
Protesnya pada tahun 2020 terhadapp kematian George Floyd karena kebrutalan polisi dan rasisme. Namun hingga Oktober lalu, ia masih tidak dikontrak oleh tim manapun di NFL.