Rumput Stadion Manahan Tampak Menguning, Pemkot Sebut Ada Saran FIFA
INDOSPORT.COM - Pemkot Solo memberikan penjelasan terkait kondisi rumput Stadion Manahan yang menjadi sorotan dalam lanjutan Liga 1 Indonesia 2022-2023 antara Persis Solo melawan PSM Makassar, Kamis (29/9/22).
Ternyata, rumput tampak menguning karena baru saja mengalami proses pemotongan dan semua itu dilakukan berdasarkan rekomendasi dari FIFA.
Stadion Manahan mendapat kunjungan FIFA pada bulan ini sebagai bagian dari persiapan menuju Piala Dunia U-20 2023. Kunjungan itu merupakan perwakilan FIFA khusus bagian rumput.
Dari kunjungan itu, FIFA memberi catatan berkaitan dengan rumput di markas Persis Solo. Ternyata, mereka merasa rumput Stadion Manahan dipotong terlalu tebal untuk pertandingan sepak bola.
Makanya, langkah tidak biasa pun dilakukan Pemkot Solo melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) selaku pengelola Stadion Manahan. Rumput sengaja dipotong lebih pendek dari biasanya.
"Memang sengaja dipotong pendek. Kalau begitu pasti kelihatan cokelat-cokelat. Nanti pasti akan tumbuh (hijau) lagi," kata Kepala Dispora Solo, Joni Hari Sumantri, Jumat (30/9/22).
"Semua itu juga memenuhi saran dari FIFA (agar dipotong pendek). Saat kunjungan dua pekan lalu, rumput dinilai masih terlalu empuk. Makanya kita pangkas sampai mepet, tapi nanti tumbuh lagi," lanjut Joni.
Dalam kunjungan itu, FIFA hanya memberikan saran untuk kondisi rumput. Joni menyebut kunjungan itu memang berasal dari tim bagian rumput FIFA.
Selain Manahan, FIFA turut memantau kondisi yang ada di tiga stadion lain, seperti Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar).
"FIFA modelnya ada divisi-divisi. Kemarin ada divisi rumput, makanya evaluasi lebih ke rumput. Mungkin selanjutnya divisi tribun, seat," tutur Joni.
1. Dapat Pujian PSM
Evaluasi FIFA bukan sekadar rumput lapangan yang dinilai masih terlalu tebal. Mereka berharap Pemerintah Indonesia segera melakukan pengadaan alat untuk perawatan lapangan.
"Selain saran untuk pemotongan rumput, ini juga didorong untuk segera pengadaan peralatan pemeliharaan rumput," jelas Joni.
Meski warna rumput kurang bagus jika dilihat dari tribun atau layar kaca, namun kualitas lapangan tak dipermasalahkan para pemain. Mereka cukup nyaman untuk memperagakan umpan-umpan pendek.
Pujian pun datang dari pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares. Menurutnya, kualitas rumput Stadion Manahan sangat bagus, hingga bisa menunjang permainan.
Begitu pula fasilitas pendukung lain, seperti ruang ganti hingga ruang pemanasan di dalam. Bernardo puas dengan jamuan dari Stadion Manahan Solo.
Bernardo hanya melihat lapangan perlu disiram sebelum pertandingan agar lebih maksimal. Hal ini biasa dilakukan di negara-negara lain, terutama di Eropa. Penyiraman minor dilakukan sebelum dan saat jeda babak.
"Stadion ini sangat bagus dan fasilitas yang ada di sini sangat bagus. Mungkin saran saya sebelum pertandingan lapangan bisa disiram agar bola bisa mengalir lebih cepat dan permainan bisa berjalan lebih cepat.
2. Manahan Steril Januari
Stadion Manahan kabarnya masih bisa digunakan sampai Desember nanti. Memasuki Januari 2023, FIFA meminta dilakukan sterilisasi agar kondisi keseluruhan lebih siap menuju Piala Dunia U-20 2023.
Hingga kini, belum diketahui stadion mana saja yang akan dipilih FIFA untuk Piala Dunia U-20 2023. Pemerintah Indonesia sudah menyediakan enam stadion yang sudah diperbaiki.
Enam stadion itu antara lain Stadion Manahan (Solo), Si Jalak Harupat (Bandung), Kapten I Wayan Dipta (Gianyar), Gelora Bung Tomo (Surabaya), Gelora Sriwijaya Jakabaring (Palembang), dan Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta).
Piala Dunia U-20 sendiri rencananya akan digelar pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023. Sebanyak 24 tim peserta akan dibagi dalam enam grup berbeda. Kabarnya, FIFA ingin ajang ini hanya digelar di empat stadion saja.