Imam terbang ke Padang, Sumatera Barat, untuk mengunjungi langsung tempat latihan Sandra bersama klubnya. Imam pun berencana akan langsung mempertemukan pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumbar dan Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) untuk membicarakan masalah tersebut.
Imam berharap polemik Sandra yang meminta sumbangan di jalan untuk biaya mengikuti kejuaraan nasional dapat segera diselesaikan. Tentunya KONI Sumatera Barat dan PB PABBSI harus bersinergi dan lebih memperhatikan nasib para atletnya.
"Saya tidak ingin persoalan ini berlarut-larut hingga menimbulkan pandangan yang tidak baik bahwa pemerintah mengabaikan nasib atlet. Sekali lagi kami tegaskan bahwa pemerintah saat ini tengah berupaya semaksimal mungkin memperjuangkan perbaikan nasib atlet, meski harus diakui bahwa perjuangan untuk itu menemui banyak tantangan di sana-sini dan kami sangat membutuhkan semua pihak untuk terlibat membantu kami memajukan dunia olahraga Indonesia," ujar Imam.
"Kuncinya adalah komunikasi dan koordinasi, Sandra, sudah membuktikan bahwa dirinya adalah salah satu atlet muda yang potensial dengan menjadi juara di Kejuaraan Junior Angkat Besi Asia, dan untuk itu ia perlu didorong untuk mendapatkan lingkungan berlatih yang memadai untuk mengembangkan potensinya itu. Semua pihak harus berfokus pada prestasi dan masa depan atlet harusnya jadi prioritas," tambahnya.
Imam memuji Sandra sebagai atlet yang cukup berprestasi dan ia berharap agar ke depannya, Sandra dapat menjadi atlet masa depan Indonesia. Imam berharap pemerintah daerah ke depannya dapat memberikan perhatian lebih bagi para atlet nasional agar kejadian Sandra yang turun ke jalan dan meminta recehan untuk bekalnya sebagai atlet, tak lagi terjadi.
"Saya dukung Sandra terus meningkatkan prestasi dari level junior hingga internasional. Semoga Sandra menjadi atlet terbaik Indonesia di masa depan," tutupnya.