Profil Nurul Akmal, Atlet Angkat Besi dari Tanah Aceh yang Tampil di Olimpiade Tokyo
INDOSPORT.COM – Nurul Akmal, atlet angkat besi wanita asal Aceh yang akan mewakili Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo mencuri perhatian masyarakat di tanah air. Berikut ini profil lengkapnya.
Nurul Akmal jadi sorotan saat namanya diumumkan oleh Komite Olimpiade Nasioonal (NOC) sebagai pembawa bendera putri kontingen Indonesia di Opening Ceremony Olimpiade Tokyo 2021, Jumat (23/07/21) mendatang.
Nurul Akmal, yang merupakan atlet angkat besi, akan berdampingan dengan peselancar Rio Waida sebagai pembawa bendera putra kontingen Indonesia di acara tersebut.
Siapakah Nurul Akmal? Sosoknya yang berperawakan besar dan murah senyum di setiap foto-foto yang dirilis membuat masyarakat Indonesia penasaran.
Nurul Akmal bakal menjalani debutnya di Olimpiade Tokyo setelah memastikan lolos sebagai peringkat 6 besar kualifikasi Olimpiade angkat besi.
Sebelumnya, Nurul Akmal nyaris tak lolos karena berada di luar 13 besar di awal prakualifikasi. Namun situasi berpihak kepadanya sejak medio Juni lalu.
Nurul yang tampil di kelas +87 kg putri mendapatkan tiket ke Olimpiade setelah berhasil mengumpulkan 2106,0567 poin dalam daftar ranking yang dirilis International Weightlifting Federation (IWF)
Dengan ini, atlet berusia 28 tahun ini menjadi atlet angkat besi pertama yang mencatatkan sejarah baru sebagai atlet putri pertama yang lolos di kelas berat. Indonesia langganan meloloskan lifter kelas-kelas ringan.
Selain itu, menurut Badminton_Talk di akun Instagram-nya, Nurul Akmal menjadi atlet asal Aceh pertama yang lolos ke Olimpiade dalam 33 tahun setelah terakhir atlet anggar Alkindi pada Seoul 1988.
Pencapaian peraih perak Islamic Solidarity Games 2017 di Azerbaijan ke Olimpiade Tokyo kali ini tentunya menjadi hal yang sangat membanggakan bagi provinsi yang terletak di ujung Pulau Sumatera tersebut.
Nurul sendiri sampai saat ini masih tidak percaya bahwa dirinya akan mewakili Indonesia tampil di cabor angkat besi di Olimpiade Tokyo 2021 nanti.
“Saya merinding waktu dinyatakan lolos Olimpiade. Saya kehilangan kata-kata karena ini Olimpiade pertama saya, lalu angkat besi Indonesia juga pertama kali meloloskan kelas atas yaitu Nurul. Jadi seperti punya suatu kebanggaan," ungkap Nurul, dilansir dari detikSport.
“Itu bangganya sulit diungkapkan dengan kata-kata. Ingin nangis rasanya, apalagi saya putri asli Aceh. Jadi bersyukur banget. Orang kan berpikirnya angkat besi olahraga laki-laki kan? Ini perempuan, jadi bangga banget. Mendobrak batas lah” lanjutnya.
Perjalanan Nurul Akmal menuju Olimpiade Tokyo tidaklah mudah. Pertama kali mengikuti turnamen yang digelar IWF, dirinya hanya puas menempati peringkat ke-12.
Pada turnamen bertajuk IWF World Championships 2018 di Ashgabat, Turkmenistan, Nurul hanya mampu menyelesaikan angkatan total 251kg dari snatch 105kg dan clean and jerk 146kg.
1. Perjalanan Berliku Nurul Akmal Sebelum ke Olimpiade Tokyo
Setelah itu, Nurul Akmal sempat mengalami pasang surut dari hasil yang diperolehnya. Dirinya sempat tampil di EGAT’s Cup International Weighlifting Championships 2018 di Thailand, IWF World Cup 2019 di Fuzhou, China, dan Asian Championships 2019 di Ningbo, China.
Dia juga sempat tampil di IWF World Championships 2019 di Pattaya, Thailand, sebelum membukukan catatan terbaiknya sejak pandemi di ajang Grand Prix 6th Qatar International Cup 2019 di Doha.
Total selama kariernya, Nurul Akmal pernah meriah medali di beberapa kejuaraan seperti medali perak Islamic Solidarity Games di Baku 2017, emas di test event Asian Games 2018, hingga meraih satu perak dan dua perunggu di Qatar Cup 2019.
Di Olimpiade Tokyo, Nurul akan bersaing menghadapi lifter-lifter kelas dunia asal Australia, China, Austria, Belgia, Cuba, Inggris Raya, Korea Selatan, dan Amerika Serikat, dan lifter transgender asal Selandia Baru Laurel Hubbard.
Selain itu, Nurul Akmal akan berjuang bersama atlet angkat besi lainnya demi mempersembahkan medali untuk Indonesia di Olimpiade. Atlet lainnya ada Eko Yuli Irawan (61kg), Rahmat Erwin Abdullah (73kg), Deni (67kg), dan Windi Cantika Aisah (49kg).