Boston Celtics membuat keputusan mengejutkan saat memilih untuk menukar hak pilih pertamanya pada NBA Draft 17 untuk hak pilih ketiga milik Philadelphia 76ers ditambah dua hak pilih pada NBA Draft tahun 2018 dan 2019. 76ers dinilai sebagai pihak yang ketiban durian runtuh dengan adanya transaksi itu.
Sebelum draft dimulai, ada tiga pebasket yang digadang-gadang pantas dipredikati sebagai pilihan draft nomor satu. Markelle Fultz, Lonzo Ball, dan Josh Jackson memiliki peluang yang hampir sama kuatnya untuk dipilih sebagai yang pertama pada NBA Draft 2017.
Namun dari ketiganya, Fultz sedikit lebih diunggulkan. Pasalnya, point guard dari kampus Washington itu memiliki statistik yang sangat mencolok. Torehan 23.2 poin, 5.7 rebounds, 5.9 assists, dan 1.6 steal per pertandingan pada musim lalu menjadi tolak ukur.
Fultz pada akhirnya menjadi pilihan nomor satu pada Draft 2017. 76ers memilihnya sebagai pelengkap talenta yang dimiliki skuatnya di musim ini. Fultz bakal bergabung dengan pilihan nomor satu Draft 2016, Ben Simmons dan pebasket muda yang tengah naik daun, Joel Embiid.
Pada pilihan kedua Draft 2017, Los Angeles Lakers menajatuhkan pilihan kepada Lonzo Ball. Point guard bertinggi 198 sentimeter itu merupakan pencetak assist tertinggi pada turnamen antar-kampus di Amerika Serikat pada musim lalu.
Lonzo mengoleksi 14.6 poin, 6.0 rebounds, 7.6 assists, dan 1.8 steal per pertandingan. Visi bermain Lonzo dinilai cocok dengan komposisi Lakers saat ini yang membutuhkan pemain pembagi bola.
Secara mengejutkan, Boston Celtics lebih memilih forward Duke, Jayson Tatum ketimbang forward Kansas, Josh Jackson pada pilihan keempat. Padahal sebelumnya, pengorbanan Celtics terhadap hak pilih nomor satunya diperkirakan karena akan mengambil Jackson, yang sepertinya tidak akan dipilih 76ers pada hak pilih pertama.
Jackson akhirnya jatuh pada pilihan keempat via Phoenix Suns. Empat nama pebasket yang disebutkan di atas sejak awal diperkirakan tidak akan keluar dari empat besar Draft 2017.
Baca Juga: |
---|
Namun yang menarik, sedari awal, nama-nama yang paling sering dicuatkan di media sebelum berlangsungnya Draft 2017 ialah Fultz dan Lonzo. Kendati sosok Jackson terkadang suka menyempil, namun pertarungan antara point guard tersebut terlalu menarik untuk dikesampingkan.
Fultz, 19 tahun, merupakan tipe pebasket yang lengkap. Tajam dalam mencetak angka, juga produktif dalam membukukan assist.
Sedangkan Lonzo, disebut-sebut sebagai titisan dari Jason Kidd. Berbeda dengan Fultz, keahlian Lonzo lebih dititikberatkan kepada penyumbang assist bagi rekan-rekannya.
INDOSPORT mencoba mengulas secara ringan keunggulan serta kekurangan dari masing-masing point guard tersebut. Berikut analisanya kepada pembaca setia: