Pasca melontarkan pernyataan yang menyinggung masyarakat India pada beberapa saat lalu, Kevin Durant kembali menyampaikan pernyataan kontroversial. Dan kali ini lebih bernuansa kritik.
Pemain yang biasa disebut dengan inisial KD itu mengungkapkan tidak akan mau menginjakkan kakinya di Gedung Putih. Alasannya utamanya tidak lain karena istana Presiden Amerika Serikat itu saat ini dihuni oleh Donald Trump.
"Saya tidak akan melakukan itu (pergi ke Gedung Putih). Saya tidak menghormati orang (Trump) yang berkantor di sana sekarang," ungkap small forward berusia 28 tahun itu dikutip dari ESPN.
"Saya tidak sependapat dengan kebijakan yang dia buat. Jadi keputusan saya terkait hal itu adalah tidak akan datang," sambung Durant.
Sikap tegas MVP pada final NBA musim lalu itu menyusul kontroversi yang selama dilakukan oleh Trump. Kasus yang paling mencuat adalah ketika Gedung Putih diam atas kasus rasialisme menimpa orang kulit hitam yang sedang hangat di Amerika Serikat pada belakangan ini.
"Saya merasa sejak (Trump) menjadi presiden, atau sejak dia mencalonkan diri sebagai presiden, negara kita telah terbagi, dan ini bukan kebetulan," tegas mantan penggawa Oklahoma City Thunder itu.
Kendati demikian, Durant enggan memprovokasi rekan-rekan setimnya untuk tidak datang ke Gedung Putih jika mendapat undangan dari Trump. Durant menambahkan bahwa pernyataannya itu hanyalah merupakan pernyataan pribadi bukan pernyataan klub.
"Saya mengenal cukup baik teman-teman saya, mereka semua sependapat dengan saya," ucap Durant sekaligus menggarisbawahi jika setiap pemain Warriors bebas mengambil keputusannya masing-masing.
Sebagaimana tradisi yang berlaku selama ini, setiap tim yang menjuarai sebuah kompetisi olahraga di Amerika Serikat akan diundang resmi ke Gedung Putih oleh presiden. Durant bersama timnya Warriors menjadi juara NBA musim lalu dengan mengalahkan Cleveland Cavaliers pada laga pamungkas.
Penulis: Fitriawan Nur Indrianto