Laga CLS Knights Indonesia menghadapi juara bertahan Eastern Hong Kong pada pertandingan Asean Basket League (ABL) meninggalkan cerita pahit bagi skuat Koko Heru Setyo Nugroho. Kemenangan yang sudah di depan mata, akhirnya buyar lewat babak overtime.
Meski gagal mendulang kemenangan, ada beberapa cerita heroik yang terjadi di kubu CLS Knights, salah satunya adalah penampilan penggawa asing CLS Kngiht, Brian Williams yang berhasilkan menorehkan catatan rekor 32 rebound dalam satu game sepanjang sejarah penyelengaraan ASEAN Basketball League hingga musim ini.
Meski menorehkan sejarah, ada kenyataan yang lebih mencengangkan yang dialami Brian. Bagaimana tidak Pemain kelahiran Bronx, New York, sebenarnya bermain dalam kondisi yang tidak fit. Selain itu cedera engkel yang dideritanya saat menghadapi Formosa Dreamers, pada laga perdana CLS Knights yang lalu, masih terus menggangunya.
Ia pun melakukan pemeriksaan dengan MRI. Hal yang mengejutkan, hasil MRI ternyata menunjukkan satu bagian ligamen engkelnya putus total (complete tear).
Menanggapi hal ini, Tim Manajemen dan pelatih cukup bangga. Seperti yang di perlihatkan pada game kemarin. Meski dengan kondisi yang tidak fit (ligamen putus) dan ditambah flu berat saat melawan Eastern Hong Kong, Brian masih mampu menyumbangkan 14 poin, 32 rebound, enam assists, dan enam blok.
“Ia bagaikan batu karang buat tim ini. Brian juga pemain CLS Knights yang paling stabil dengan kontribusi yang sangat signifikan. Meski dalam kondisi yang tidak fit ia selalu mengeluarkan kemampuan terbaiknya," ucap Christopher Tanuwidjaja, Managing Partner CLS Knights terhadap sosok Brian Williams.
"Di lapangan ia bermain seperti “Singa” , meski ia kehilangan tandemnya (Duke), ia tidak gentar sedikitpun. Kami bangga dengan totalitasnya dan berharap ia bersama Duke akan segera pulih secepatnya,” tambah dia.
Sementara itu pelatih CLS Knight, Koko Heru Setyo Nugroho melontarkan pujian senada. Baginya meski cedera Brian masih memberikan kontribusi bagi CLS.
“Brian pemain yang mau melakukan apa saja untuk timnya dalam situasi apapun. Bahkan dengan kondisinya yang terbatas masih bisa all out untuk timnya. Ia juga juga smart player yang bisa memberikan impact baik saat menyerang maupun saat bertahan. Sebagai personal ia juga pribadi yang sangat baik dan sudah bisa menerima kultur di tim ini sekaligus bisa membaur dengan semua team matenya,” tutup dia.