INDOSPORT.COM – Stapac menjadi tim basket pertama yang berhak menerima trofi teranyar IBL 2018/2019 usai memenangkan final turnamen melawan Satria Muda dengan skor telak 74-56, Sabtu (23/03/19). Usut punya usut, trofi versi terbaru IBL ini memiliki makna yang mendalam.
IBL meluncurkan trofi versi terbaru mereka, di mana piala tersebut digambarkan berwarna kuning keemasan. Piala itu berbentuk seperti miniatur ring basket yang memiliki 12 pilar dengan untaian akar sebagai pondasinya.
Menurut situs resmi IBL Indonesia, trofi tersebut memuat logo IBL tiga dimensi di bagian puncak yang diartikan bahwa IBL merupakan kompetisi bola basket tertinggi dan paling prestisius di Indonesia.
Piala itu memuat 12 pilar berbentuk artistik dan kokoh yang melambangkan IBL telah menampilkan turnamen antar tim yang luar biasa. Ring basket pada piala itu diartikan sebagai tujuan utama setiap tim yang berkompetisi.
Selanjutnya, simbol akar yang membentuk jaring bola basket sebagai wujud soliditas tim untuk menjadi juara. Gambar bintang juga melambangkan pencapaian tim juara yang gemilang.
“Sesuai dengan tekad dan konsistensi kami untuk selalu menjunjung tinggi profesionalisme termasuk penyelenggaraan kompetisi yang sehat hingga bersama-sama kita mencapai kejayaan bola basket Indonesia. United for Glory,” kata Direktur IBL, Hasan Gozali.
Terakhir, bentuk bulat di bagian bawah piala melambangkan kesempurnaan tak terbatas merupakan satu-satunya yang yang tak akan pernah berakhir.
Terlepas dari makna mendalam trofi tersebut, kemenangan trofi itu sendiri menjadi yang pertama kalinya diraih Stapac setelah penantian selama lima tahun terakhir.
Stapac sendiri memastikan gelar juara dengan skor 2-0 dalam final berformat best of three. Karena, sebelumnya pada game pertama yang berlangsung di kandang Satria Muda, Britama Arena, Jakarta, Kamis (21/03/19) Stapac berhasil meraih kemenangan dengan selisih poin 68-79.
Ikuti Terus Berita Basket dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM