INDOSPORT.COM - Langkah karir Harja Jaladri di dunia Internasional pun semakin mantap untuk dijejaki. Tahun 2019 ini, usai terpilih menjadi "Best Referee Of The Year IBL 2018/19" Harja dipercaya untuk memimpin jalannya pertandingan di Piala Dunia Basket 2019 pada Agustus mendatang.
Terkenal tegas di lapangan, sebenarnya bagaimana sih cerita Harja memulai kariernya? Lantas iapa Harja ketika sedang tidak bertugas di lapangan?
Pria kelahiran 17 September 1976 ini memulai karirnya sejak tahun 1996 di kampus tempat ia berkuliah, yakni Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Baru dua tahun kemudian, tepatnya 1998 Harja mendapatkan lisensi dan resmi jadi bagian dari Perbasi. Namun, siapa sangka bahwa ternyata Ia merasa "tercebur" di dalam dunia perwasitan ini?
Berikut cerita yang dituturkan oleh Harja terkait awal mula kariernya.
"Awalnya tuh pengin jadi atlet atau pemain basket, cuma karena mainnya nggak bagus terus sering di lapangan, akhirnya jadi pengurus di UKM kampus saja," cerita Harja antusias.
"Nah, permainan bola basket sendiri kan butuh wasit dan akhirnya saya iseng-iseng bantu jadi wasit saja. Eh ternyata jadi 'kecemplung' sampai sekarang hahaha," imbuhnya sembari tertawa.
Meski dimulai dari kegagalan menjadi atlet basket, kini Harja menjadi salah satu wasit basket terbaik yang dipunyai oleh Indonesia.
Harja memulai karir Internasionalnya pada tahyn 2005, namun pertama kali menjadi wasit netral yang dipilih oleh FIBA secara langsung pada turnamen FIBA Asia 2012.
Pada tahun 2014, Harja kembali dipercaya untuk memimpin kejuaran dunia U-17, dan pada 2016 lulusan D3 Teknik Elektro ini terbang ke Amerika untuk menjadi wasit di NBA Summer League.
Tidak sampai disana, 2018 ia dipercaya memimpin pertandingan di Piala Dunia Basket Wanita di Spanyol hingga tahun ini kembali dipilih untuk bertugas di Piala Dunia Basket Putra 2019.
Petani dan Tukang Udang
Ternyata menjadi wasit basket bukan Satu-satunya kesibukan yang sedang Harja jalani. Jika sedang tidak bertugas di lapangan, Harja beralih profesi menjadi seorang petani dan penambak.
"Saya juga punya kesibukan di luar ya selain menjadi wasit. Saya ini petani dan tukang tambak,"
"Saya punya lahan tambak dan kebun, gunanya untuk saya cari kesibukan setiap hari. Tambaknya itu tambak udang dan ikan bandeng," ungkap pria kelahiran 17 September 1976 ini.
Ternyata bukan sekadar menjadi hobi, tambak tersebut merupakan salah satu usaha dan bisnis dari keluarga besarnya di Cirebon.
Kembali ke prestasinya, Harja berharap dengan tampilnya ia di Piala Dunia nanti mampu mendorong potensi-potensi wasit Asia, khususnya Indonesia bisa menjadi lebih baik.
"Saya berharap dengan adanya beberapa wasit di Asia, terutama saya yang bisa memimpin di Kejuaraan Tingkat Dunia, mudah-mudahan banyak orang Indonesia yang tertarik jadi wasit," tutupnya.