INDOSPORT.COM - Persatuan Bola Basket Indonesia (PP Perbasi) sedang merencanakan naturalisasi untuk timnas basket Indonesia jelang persiapan kualifikasi FIBA Asia 2021 dan FIBA 2023.
PP Perbasi tidak main-main untuk mempersiapkan ajang basket bergengsi di Asia dan dunia tersebut. Sebagai langkah awal, pelatih basket asal Serbia, Rajko Toroman resmi dijadikan sebagai kandidat calon kepala pelatih Timnas Basket Indonesia menggantikan Wahyu Widayat Jati.
Demi membangun Timnas Basket Indonesia, Rajko Toroman yang lebih akrab dipanggil Toro ini bahkan sudah punya pandangan pemain yang dibutuhkan.
"Kemarin coach Toro bilang, dia membutuhkan pemain di posisi 4 atau 5, yakni Power Forward atau Center," ucap Budi Satrio Djiwandono, Sekjen PP Perbasi saat konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/06/19).
Lebih lanjut, Budi mengatakan calon pemain naturalisasi ini tidak harus memiliki tinggi 7 kaki. Akan tetapi, pemain yang dibutuhkan Toro ini harus bisa melakukan shooting dari luar, rebound, dan stright out dengan postur besar.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih. Ia mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang mencari seorang superman.
Kemudian, Budi mengatakan untuk kandidat pemain, PP Perbasi sudah memiliki beberapa kandidat. Namun, hal ini masih wacana dan belum komunikasi lebih lanjut.
"Kandidat sudah ada beberapa yang kita lihat dari Amerika dan Afrika. Tapi saya akui ini masih wacana dan belum dikomunikasikan berlanjut," tambahnya.
Sementara itu, sebelumnya santer dikabarkan bahwa pemain asal Amerika yang berhasil membawa CLS Knight juara ABL 2019, Maxie Esho akan segera dinaturalisasi.
Kabar yang beredar, Esho kemungkinan akan bergabung dengan Timnas Basket Indonesia pada bulan September mendatang, karena yang besangkutan masih bermain di liga Hong Kong.
Rencana naturalisasi ini sendiri dilakukan oleh PP Perbasi untuk meloloskan Timnas Basket Indonesia ke FIBA Asia 2021 dan Piala Dunia atau FIBA World Cup 2023, di mana Indonesia akan menjadi tuan rumah bersama Filipina dan Jepang.