INDOSPORT.COM - Bermula dari menonton klub legendaris Kobatama di Hall Basket Senayan pada 1994, Rocky Padila berencana mengabdikan hidupnya di dunia basket Indonesia. Dia kini berprofesi sebagai youtuber atau influencer yang namanya sudah cukup diperhitungkan namanya.
Gagal mencapai cita-citanya sebagai atlet basket, Bagaimana cerita perjalanan dan perjuangan Rocky hingga sampai di titik ini? Secara khusus kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT dia bercerita.
“Seusai nonton Kobatama, saya jadi suka dan menjadikan basket sebagai passion dan sempat bercita-cita saya menjadi atlet basket, tapi nggak kesampaian. Mungkin Tuhan ingin mengabulkan doa saya dengan memberikan jalan yang lain, dengan menjadi media basket,” cerita Rocky Padila.
Setelah berbincang dengan INDOSPORT, terungkap bahwa ternyata Rocky sempat ‘hampir’ menjadi pebasket profesional dan bergabung dengan salah satu klub ternama, yakni Satria Muda.
“Ketika itu, saya sudah dua minggu tidur di asrama Satria Muda untuk menjalani masa try out di bawah asuhan Octaviarro Tamtelahitu. Hampir okay jadi pemain, eh ternyata saya nggak sanggup menjalani gaya hidup sebagai atlet,” tuturnya.
“Karena sebelumnya ketika bersekolah di Amerika Serikat bisa dikatakan gaya hidup saya bebas lah. Menimbang itu, ya sudah saya mundur,” kenang dia.
Dengan segala alasan tersebut, pada 2011 akhirnya pencipta tagar #ForTheIndonesianBasketBallCulture ini memutuskan menjadi fotografer basket untuk pertama kalinya di ajang Asian Basketball League hingga tahun 2014.
“Sehabis itu saya sempat mencoba melupakan basket dengan berbagai cara mulai dari bekerja kantoran selama setahun, tapi ternyata nggak bisa. Terus juga ketika itu sudah banyak muncul fotografer baru, untuk apa lagi saya? Jadi saya pindah ke Youtube,” ujar Rocky.
“Progres untuk menciptakan kultur basket di Indonesia sudah mulai terlihat karena sekarang sudah banyak youtuber yang membahas basket sekarang. Saya tak pernah masalah sama kompetitor, justru ini tujuan saya,” tuturnya.
Demi kemajuan basket Indonesia, Rocky berharap 5-10 tahun ke depan ada pebasket Indonesia yang lolos ke NBA. Hingga harapan itu tercapai, ia berjanji terus konsisten menyebarkan virus basket di Indonesia.