INDOSPORT.COM - Pendatang baru, Louvre Surabaya tampil mengejutkan di Seri I Indonesian Basketball League (IBL) 2020. Tim asal Kota Pahlawan itu menang di dua laga Seri I yakni atas Bima Perkasa Jogja dengan skor 81-71 dan atas Prawira Bandung, 81-79.
Kesuksesan tak lepas dari peran serta salah satu pemainnya, Daniel Wenas. Pria yang juga didapuk sebagai kapten tim ini merupakan inisiator dibentuknya Louvre untuk berpartisipasi di kancah basket nasional.
Wenas menceritakan, awalnya ia dihubungi oleh pemilik Louvre, Erick Herlangga untuk bekerja sama membentuk tim baru. Tak main-main, Erick ingin timnya menjadi pionir klub basket modern yang mengedepankan beragam aspek profesional untuk menorehkan prestasi.
"Pertama kali saya dihubungi owner, jadi mau tidak mau harus disini tidak mungkin pindah lagi. Louvre bedanya itu dari falisitasnya, visi misinya beda dari tim lain bisa dilihat, jadi saya senang juga jadi yang pertama di sini," tutur Wenas.
Setelah ada pembicaraan antara Daniel Wenas dengan Erick Herlangga, mereka kemudian mencari sosok pelatih dan pilihan dijatuhkan ke Andika Saputra.
Selanjutnya, giliran pemain berkualitas didatangkan mulai dari Dimaz Muharri yang comeback dari pensiun, Wendha Wijaya hingga dua pemain asing yang pernah merasakan gelar juara IBL seperti Martavious Irving dan Savon Goodman.
"Ini strategi dari manajemen juga yang ingin menjadi tim besar. Makanya jika ingin maju harus dari segala sisi diperbaiki dari segi teknik dan semuanya," tutur Daniel menyoal pemain yang didatangkan Louvre.
Pelatih Louvre Surabaya, Andika Saputra mengatakan bahwa pembentukan tim ini bermula dari keisengan komponen tim. Namun, kini mereka siap bersaing dengan sejumlah nama besar seperti Satria Muda maupun Pelita Jaya.
“Tim ini awalnya cuma bicara iseng-iseng jika seorang Pak Erick ingin punya tim basket. Awalnya hanya ada saya dan Wenas, lama kelamaan kami akhirnya terbentuk walaupun prosesnya cukup panjang dan tidak gampang,” beber pelatih yang akrab disapa Bedu.
Sementara itu, pemilik Louvre Surabaya, Erick Herlangga mengaku tidak terlalu paham tentang basket. Ia hanya tahu dan menyukai Chicago Bulls dan ingin klubnya menorehkan prestasi layakya tim kesayangannya di NBA.