INDOSPORT.COM - Klub basket Louvre Surabaya membuka dua opsi terkait penyesuaian gaji para pemain mereka, akibat pandemi korona yang membuat terhentinya kompetisi Indonesia Basketball League (IBL) 2020.
Bukan rahasia umum bila tim-tim IBL 2020 masih mengandalkan kekuatan finansial pemilik klub. Ketika bisnis pemilik klub terdampak wabah pandemi korona, maka situasi itu berimbas kepada finansial klub peserta.
Salah satu tim yang menghadapi masalah tersebut adalah Louvre Surabaya. Bisnis sang pemilik klub yang bergerak di bidang perhotelan juga terkena dampak wabah korona, membuat manajemen Klub terpaksa melakukan penyesuaian.
Pemilik Louvre Surabaya, Erick Herlangga, mengungkapkan memiliki dua opsi penyesuaian gaji.
"Opsi pertama perubahan kontrak, atau adendum kontrak. Opsi kedua pemotongan gaji. Namun dua opsi ini masih akan kami bicarakan lebih lanjut dengan pemain. Karena menyangkut besaran gaji yang bakal diterima pemain," kata Erick dikutip dari laman Indonesia Basketball League.
Opsi adendum kontrak yang dimaksud Erick yakni pemain menerima perpanjangan masa kontrak. Perpanjangan masa kontrak itu, sama dengan masa penundaan liga.
Jadi misalnya liga ditunda dua bulan, maka pemain akan ditambah kontraknya selama dua bulan juga. Opsi kedua adalah pemotongan gaji.
"Sesuai anjuran IBL, saya punya rencana bahwa pemain yang dipotong gajinya adalah mereka yang punya nilai gaji di atas UMR. Sedangkan untuk yang UMR, mereka tidak dipotong. Usulan ini masih akan dibahas lebih lanjut dengan pemain," jelasnya.
Erick menegaskan, untuk bulan Maret, gaji sudah dibayarkan penuh. Sedangkan untuk bulan April, masih perlu dibicarakan lebih lanjut.
Saat ini, IBL 2020 dihentikan sementara untuk mencegah penyebaran virus corona. Panitia berharap kompetisi bisa dilanjutkan pada September 2020 mendatang.
Penulis: Maulana Yusuf