INDOSPORT.COM - Aksi tebar kebaikan selama pandemi virus Corona dilakukan LA Lakers pada penangguhan NBA 2019-2020. Siapa sangka mereka justru menolak bantuan demi alasan mulia.
Covid-19 yang merajarela di Amerika Serikat telah memakan korban jiwa hingga lebih dari 50 ribu. Langkah lockdown pun dilakukan sekaligus berimbas pada tingkat pertumbuhan ekonomi.
Tak hanya bisnis kecil dan besar, Lakers juga kena imbas krisis finansial. Pasalnya karena tak ada pertandingan NBA, mereka terpaksa tak mendapat pemasokan dari laga maupun sponsor.
Pemerintah Federal Amerika Serikat melalui program bertajuk Payroll Protection Program (PPP) lantas menawarkan pinjaman 4,6 juta dolar AS (Rp71 miliar) kepada Lakers. Program ini sendiri memiliki jumlah dana keseluruhan mencapai 349 juta dolar AS (Rp5,4 triliun).
Meski tahu sedang dalam kondisi ekonomi tak sehat, Lakers lebih memilih mengembalikan uang pinjaman PPP tersebut dengan dalih pihak lain lebih membutuhkan. Seperti diketahui Lakers tim olahraga besar di Negeri Paman Sam.
"Lakers masuk kualifikasi untuk menerima dana bantuan di bawah Payroll Protection Program. Begitu kami tahu jika pinjaman ini bisa mengurangi bantuan penting bagi pengusaha kecil, kami memilih untuk mengembalikannya," dalam pernyataan tertulis dilansir Daily News.
Lakers sendiri bisa dibilang bukan merupakan bagian usaha kecil, mengingat mereka memiliki nilai kekayaan mencapai 4 miliar dolar AS (Rp62 triliun). Selain klub basket asal Los Angeles ini ada tempat makan Ruth's Chris dan Shake Shack yang juga memilih mengembalikan dana pinjaman dengan total 30 juta dolar AS (Rp465 miliar).
Pada kompetisi NBA musim ini Lakers berhasil tunjukkan performa terbaiknya dengan meraih peringkat pertama di kubu barat dan kedua di keseluruhan kompetisi. Rekor LeBron James beserta koleganya ialah 49-14 sebelum terhenti karena pandemi Corona.