INDOSPORT.COM - 3 November 1996 akan selalu dikenang sebagai langkah awal mendiang Kobe Bryant menjadi legenda di LA Lakers dan kompetisi NBA.
Semenjak bergulir pada 1946 silam, kompetisi basket paling bergengsi di Amerika Serikat dan dunia, NBA sudah banyak menghasilkan nama-nama yang jadi bintang dan legenda.
Sebut saja seperti Michael Jordan, Scottie Pippen, Kareem Abdul-Jabbar, Bill Russell, Steve Kerr, Tim Duncan, dan Kobe Bryant.
Nama terakhir sendiri merupakan sosok spesial. Pasalnya, dia adalah orang yang membuat kompetisi NBA menjadi menarik untuk disaksikan pada era 2000-an, hal yang sebelumnya dilakukan lebih dahulu oleh Michael Jordan.
Ya, Kobe Bryant merupakan sosok pemain NBA yang terkenal hampir seantero dunia. Orang yang tak begitu mengikuti perkembangan NBA atau basket secara umum saja bila ditanya pasti pernah mendengar namanya.
Namun, kabar duka bagi bagi seluruh fans Kobe dan pencinta basket datang saat tahun 2020 baru dimulai. Pada 26 Januari 2020, Kobe Bryant menghembuskan napas terakhirnya di usia 41 tahun, hanya berselang 4 tahun sejak ia mengumumkan pensiun.
Kobe Bryant menjadi korban kecelakaan helikopter di wilayah Los Angeles saat hendak berangkat dari Camarillo Airport menuju Mamba Sports Academy miliknya. Ia bersama sembilan penumpang lain termasuk sang putri, Gianna Bryant turut menjadi korban tewas.
Kepergian Kobe Bryant jelas bak petir di siang bolong bagi para penggemar basket. Pasalnya, pria kelahiran 23 Agustus 1978 tersebut sudah memberi banyak memori indah.
Semasa hidupnya, Kobe Bryant sudah melakoni ratusan pertandingan bersama Lakers di kancah NBA dan juga bersama Timnas Basket Amerika.
Di antara banyaknya pertandingan tersebut, laga pada tanggal 3 November 1996 bisa dibilang menjadi salah satu moment spesial bagi Kobe. Pasalnya, pada tanggal tersebut, ia memulai debutnya bersama Lakers, sekaligus awal jejak legendanya di NBA.
Keturunan, Debut Hampa, dan Sejarah Baru NBA
Sebelum jauh membahas mengenai debut pertama Kobe Bryant bersama LA Lakers di kancah NBA, ada baiknya lebih dahulu mempelajari awal perjalanan suami Vanessa Cornejo Urbieta tersebut mengenal basket.
Ada peribahasa buah jatuh tak jauh dari pohonnya, yang menggambarkan bahwa bakat atau kemampuan yang dimiliki seorang anak, pasti warisan dari kedua orang tuanya.
Hal itu terbukti dalam kehidupan Kobe Bryant. Dikenal sebagai salah satu pebasket terbaik di muka bumi, Kobe ternyata merupakan anak seorang legenda, yakni Joseph Washington Bryant yang sepanjang kariernya memperkuat sejumlah klub seperti Philadeplhia 76ers, Houston Rockets, dan San Diego Clippers.
Kobe sendiri merupakan bontot dari tiga bersaudara hasil pernikahan Joseph Bryant dengan Pamela Cox. Ia diberi nama Kobe oleh kedua orang tuanya yang terinspirasi dari jenis daging Jepang yang pernah mereka lihat dalam sebuah menu restoran.
Memiliki ayah dan juga paman yang pemain basket (John Cox), Kobe mulai menunjukkan ketertarikannya pada olahraga asli Amerika Serikat itu sejak masih berusia tiga tahun.
Layaknya anak kecil pada umumnya, Kobe yang tinggal di Los Angeles pun begitu mengagumi tim lokal tempat kediamannya, LA Lakers. Klub itulah yang nantinya menjadi satu-satunya tim yang ia perkuat sampai pensiun.
Sempat hijrah ke Italia karena mengikut ayahnya yang menjadi pemain beberapa klub Negeri Pizza (Standa Reggio Calabria, Olimpia Pistoria, dan Reggiana), Kobe Bryant makin terpacu mengasah kemampuan basketnya.
Saat SMA, ia kembali ke Amerika Serikat dan mulai rajin mengikuti kompetisi basket bersama sekolahnya, Lower Merion Highschool. Ia pun mengikuti akademi Adidas ABCD Bootcamp dan sukses meraih gelar senior MVP pada 1995.
Dari situ, Kobe pun mulai serius untuk menjajal karier sebagai pemain basket profesional. Ia pun menarik minat LA Lakers, yang memang ingin menukar salah satu center miliknya, Vlade Divac.
Charlotte Hornets pun setuju dengan pertukaran draft demi mendapatkan Divac. Sebuah keputusan yang pasti mereka sesali mengingat Kobe Bryant di masa depan merupakan bintang yang membawa Lakers lima kali menjuarai NBA.
Ketika umurnya masih 17 tahun, Kobe yang diwakili oleh orang tuanya pun resmi menandatangani kontrak sebagai rookie Lakers berdurasi tiga tahun dengan nominal 3,5 juta USD (sekitar Rp51 miliar).
Tak lama dari penandatanganan kontrak tersebut, Kobe Bryant langsung menjalani debut pertama sebagai pebasket profesional bersama Lakers di kancah NBA. Minnesota Timberwolves pun menjadi lawan pertamanya.
Meskipun memiliki karier dan prestasi mentereng, laga debut Kobe Bryant bersama LA Lakers di NBA jauh dari kata indah atau spektakuler. Pasalnya, pemain berjuluk Black Mamba itu hanya tampil enam menit.
Ya, dalam laga yang dipimpin oleh wasit Tony Brothers tersebut, pelatih Lakers saat itu, Del Harris lebih banyak membuat Kobe Bryant sebagai penghangat bangku cadangan.
Selama enam menit penampilannya di lapangan, Kobe Bryant yang masih gugup dengan panggung NBA gagal mencetak poin, setelah satu-satunya tembakan yang ia lakukan gagal masuk. Ia pun hanya bisa mencatatkan satu rebound dan satu blok.
Terlepas dari statistiknya yang tak terlalu gemilang di laga debut, Kobe Bryant saat itu bisa berbangga diri karena mampu membuat sebuah sejarah baru dalam ajang NBA.
Saat memulai debutnya bersama Lakers di NBA pada 3 November 1996, usia Kobe saat itu 18 tahun 72 hari, yang otomatis membuatnya menjadi pemain termuda yang pernah tampil dalam pertandingan. Sayang, rekor itu kini sudah beralih ke Andre Bynum yang pada 2 November 2005 silam menjadi pemain termuda NBA dengan detail usia 18 tahun 9 hari.
Memiliki debut hampa tapi membuat sejarah di NBA, Kobe Bryant terus memperbaiki diri. Hingga akhirnya ia berhasil meraih lima cincin juara, dua kali menjadi MVP Final, dan 18 kali masuk daftar NBA All-Star.