INDOSPORT.COM - Memasuki 2021, giat olahraga di Indonesia kembali diusung, mulai dari kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2, kompetisi Indonesian Basketball League (IBL), hingga Proliga Indonesia.
Lewat webinar SIWO PWI bertajuk Harapan Olahraga Indonesia di Tengah Pandemi, Rabu (03/02/21), seluruh stakeholder bersua Menpora Zainudin Amali, perwakilan Polri,dan wakil dari Gugus Tugas Covid-19.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama Indonesian Basketball League (IBL) Junas Miradiarsyah menyatakan kesiapannya untuk menyelenggarakan kompetisi di tengah pandemi Covid-19, Maret 2021.
"Secara teknis, 90-95 persen sudah siap. Ini bukan semata-mata kegiatan, tapi kami mau membantu industri olahraga menemukan formula yang tepat agar bisa digelar di tengah pandemi," ujar Junas Miradiarsyah.
Penyelenggara IBL sudah meramu konsep kompetisi yang baru sesuai dengan protokol kesehatan. Mereka menerapkan karantina atau bubble untuk menutup akses keluar masuk pemain maupun komponen lainnya.
Pihaknya juga sudah menyerahkan dokumen pelaksanaan kompetisi IBL 2021 kepada Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Kemenkes, Kemenpora, KONI, dan Polri, serta pihak-pihak berwenang lainnya.
"Protokol sudah disimulasikan berkali-kali. Sistem yang dibuat adalah bubble, semua peserta, tim wasit dan panitia dikarantina di satu tempat," kata Junas Miradiarsyah.
"Tiga kali tes baru bisa masuk wilayah tersebut. Tertutup dari awal sampai akhir, tidak boleh ada yang masuk di (arena) Kelapa Gading. Bila ada yang melanggar di tengah kompetisi, kita keluarkan," ujar dia lagi.
Sementara itu, kompetisi sepak bola juga mulai mendapat titik terang. Kabid Kerjasama Baintelkam Polri, Kombes Pol Budi Sajidin, membuka kemungkinan untuk pemberian izin kepada PSSI untuk menggelar Liga 1.
Hanya saja, pada kesempatan yang sama, Direktur Kompetisi Proliga Hanny Surkatty mengaku kesulitan untuk menggelar ajang Proliga di tengah pandemi, karena tidak ada penonton dan akan sulit mencari sponsor.