INDOSPORT.COM – Pelecehan SARA dengan menonjolkan isu virus corona merambah dunia basket. Korban terbarunya yaitu mantan bintang Golden State Warriors, Jeremy Lin.
Pada hari Jumat (26/02/21) kemarin, Jeremy Lin muncul di akun resmi Instagram-nya untuk mengakui bahwa dirinya telah mengalami tindakan rasisme di lapangan basket.
Tak tanggung-tanggung, dia mengaku telah diejek sebagai “virus corona” saat bertanding di lapangan lantaran darah China yang mengalir dalam tubuh pemain keturuan Chinese Taipei-Amerika ini.
“Menjadi orang Asia-Amerika bukan berarti kita tidak mengalami kemiskinan dan rasisme. Menjadi seorang veteran NBA sembilan tahun juga tidak melindungi saya dari sebutan ‘virus corona’ di lapangan,” ujar Jeremy Lin dalam pesan terbukanya itu.
“Menjadi pria yang sedia bukan berarti saya tidak memperjuangkan keadilan, untuk diri sendiri dan orang lain. Jadi di sinilah kita lagi, berbagi perasaan kita. Apakah ada yang mendengarkan?” lanjutnya.
Curhatan Lin ini kembali memanaskan isu kekerasan yang kerapdi alami warga keturunan Asia di Negeri Paman Sam. Beberapa dari mereka dikasari tanpa alasan yang jelas.
Curhatan Lin, yang saat ini bermain untuk Santa Cruz Warriors, yang merupakan afiliasi Golden State Warriorsdi G League, ini akhirnya mendapat simpati oleh pelatih Golden State, Steve Kerr.
Dalam pernyataan terpisah, Steve Kerr sangat mendukung tindakan Lin dan mengecam apapun bentruk diskriminasi yang menargetkan orang-orang dari kaum marginal.
“Sangat kuat. Saya memuji Jeremy atas kata-katanya dan menggemakan sentimennya terkait rasisme terhadap komunitas Asia-Amerika, ”kata Kerr sebelum Golden State menjamu Charlotte di Chase Center.
“Itu sangat konyol dan jelas ditelurkan oleh banyak orang, termasuk mantan presiden kami, karena berkaitan dengan virus corona yang berasal dari China. Ini hanya mengejutkan,” lanjutnya.
Lin yang sata ini berusua 32 tahun itu pernah mencicipi pangung NBA bersana Golden State Warrioer. Berstatus rookie, dia memainkan 29 pertandingan untuk tim tersebut pada 2010-2011.
Pemain kelahiran Torrance, California Selatan tersebut kemudian pindah ke New York Knicks dan bertambah populer dengan julukan “Linsanity”.
Kemudian pada tahun 2019, dia menjadi pemain Asia-Amerika pertama yang memenangkan gelar juara NBA saat bermain untuk Toronto Raptors.